KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna memacu pertumbuhan perekonomian, pemerintah memberikan insentif diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil 1.500 CC. Potongan pajak itu akan berlangsung selama sembilan bulan mulai Maret 2021. Tak hanya itu, Kemenperin juga memutuskan perluas insentif PPnBM untuk mobil 2.500 CC. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bilang potongan pajak akan diberikan kepada kendaraan bermotor roda empat dengan kapasitas tersebut dan segmen 4x2 serta 4x4. PT Bank Mandiri (Persero) menilai hal ini dapat membuat penyaluran kredit otomotif lebih kencang di 2021. EVP Consumer Loan Bank Mandiri Ignatius Susatyo bilang tahun lalu saat awal pandemi dan proses restrukturisasi kredit membuat perbankan lebih ketat menyalurkan kredit.
Selain itu, masyarakat lebih menahan diri untuk tidak membeli kendaraan. Selain itu, perbankan masih menyaratkan Down Payment (DP) masih besar. Sedangkan bunga kredit juga masih relatif mahal.
Baca Juga: Periksa harga mobil baru murah Rp 100 jutaan di akhir Maret 2021 “Tahun ini ada relaksasi kebijakan PPnBM, suku bunga mulai rendah, Gaikindo juga menargetkan pertumbuhan dari 550.000 unit ke 750.000 unit. Oleh sebab itu, pencairan kredit otomotif Bank Mandiri bisa mencapai Rp 15 triliun per bulan tahun ini. Tahun lalu sekitar Rp 10 triliun per bulannya,” kata Satyo kepada Kontan.co.id pada Jumat (26/3). Satyo menjelaskan kredit otomotif di Bank Mandiri dilakukan bekerja sama dengan dua anak perusahaan yakni PT Mandiri Tunas Finance (MTF) dan PT Mandiri Utama Finance (MUF). Ia menyatakan 60% pembiayaan yang dilakukan oleh kedua anak perusahaan dilakukan dengan skema joint financing dengan Bank Mandiri. Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menyatakan kebijakan diskon PPnBM telah memberikan dampak yang cukup baik bagi bisnis otomotif. Hal ini terlihat dari adanya kenaikan rata-rata surat pesanan kendaraan mulai 150% hingga 16%. “Begitupun dengan pembiayaan MTF, bila pada Februari 2021 itu Pipeline & Golive pembiayaan baru mencapai Rp 2,17 triliun. Naik menjadi Rp 2,3 triliun pada Maret 2021,” tambahnya. PT Bank Central Asia Tbk menilai berbagai kebijakan pemerintah dalam memberikan relaksasi untuk kendaraan bermotor dapat menjadi salah satu pendorong tumbuhnya kredit perbankan di tahun ini. Meskipun BCA mencermati pandemi telah memberikan dampak yang besar pada kredit kendaraan bermotor (KKB). “Sepanjang tahun 2020, pada portofolio kredit konsumer, KKB terkontraksi 22,6% yoy menjadi Rp 36,9 triliun. Kami berharap bahwa geliat bisnis konsumer akan segera pulih sejalan dengan berbagai kebijakan pemerintah, regulator, dan otoritas perbankan,” ujar Direktur BCA Santoso kepada Kontan.co.id. Guna memacu bisnis KKB, BCA menggelar BCA Expoversary Online 2021 dari 27 Februari hingga 27 Maret 2021. BCA memberikan penawaran bunga KKB spesial untuk tenor 3 tahun sebesar 2.99%, serta Kredot Sepeda Motor BCA akan memberikan bunga spesial 6,4% flat per tahun. Terdapat 18 merek mobil ternama dari 400-an dealer mobil yang menawarkan beragam benefit untuk pembelian merek-merek ternama di antaranya Mercedes-Benz, BMW, Porsche, Mitsubishi, Honda, serta mobil listrik Hyundai Ioniq. Selain itu, ada 14 merek motor seperti Benelli, Cleveland Cyclewerks, Gesits, Piaggio Vespa, Yamaha dan sebagainya. Adapun Direktur Utama PT BCA Finance Roni Haslim menyatakan pembiayaan mulai naik pada Maret 2021. Ia menilai berbagai program pemerintah terutama pembebasan ppnBM sdh berhasil mendorong masyarakat untuk mulai membeli mobil. Roni menyebut dalam menyalurkan pembiayaan kendaraan bermotor, BCA Finance melakukan joint financing dengan induk perusahaan yakni BCA. Roni menyatakan pada Maret 2021 ini telah terjadi kenaikan penyaluran pembiayaan 20% dibandingkan Februari lalu.
Baca Juga: Bos OJK sebut pemesanan mobil baru melonjak 160% berkat insentif PPnBM Adapun Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan akan mengoptimalkan bisnis kredit kepemilikan rumah (KPR) dan KBB untuk kredit konsumsi di 2021. Guna memacu KKB, Bank CIMB Niaga melakukan kerja sama dengan anak perusahaan yang bergerak di bidang multifinance yakni PT CIMB Niaga Auto Finance. “Proses di CIMB Niaga Auto Finance satu pintu, namun portfolio ada sebagian di bank mewat joint financing. Tahun tumbuh 12% dan tahun ini kami harapkan tetap tumbuh positif. Targetnya minimal 10% pertunbuhan,” papar Lani. Lani berharap berbagai insentif dari pemerintah bisa menumbuhkan animo masyarakat untuk membeli mobil tahun ini. Adapun PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) juga optimis industri pembiayaan (multifinance) masih akan terciprat berkah relaksasi pajak mobil baru sampai tiga bulan mendatang. Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman yakin berbagai kebijakan insentif dari pemerintah bisa mendorong pertumbuhan pembiayaan di Maret 2021. Ia optimistis, pembiayaan otomotif bisa meningkat hingga dobel digit lewat berbagai inisiatif tersebut.
Ristiawan bilang pengajuan pembiayaan khususnya unit kendaraan yang masuk dalam kategori diberikan relaksasi PPnBM 1.500 CC meningkat sekitar 58% pada tanggal kalender 20 Maret jika dibandingkan 20 Februari 2021. Guna mengoptimalkan pembiayaan, CIMB Niaga Finance masih terus fokus terhadap Transformasi di sisi Digitalisasi dan Automasi untuk memastikan biaya operasional perusahaan dapat berjalan lebih efisien. "Dengan Digitalisasi itu pula, nasabah akan dilayani oleh Cnaf secara aman dan nyaman karena prosesnya cepat, tepat, Simple dan transparan juga aman krn tidak akan terlalu banyak bertemu lgs secara face to face dengan team Cnaf untuk pemrosesan pengajuan pembiayaan bahkan layanan lainnya," ujar Ristiawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi