JAKARTA. Pasca insiden kerusuhan yang terjadi Sabtu (1/8) lalu, produksi minyak di lapangan Banyu Urip, Blok Cepu mulai berangsur normal. Namun, dampak dari terhentinya produksi Cepu pekan lalu bisa mempengaruhi pencapaian target produksi minyak nasional. Pasalnya, Blok Cepu merupakan salah satu blok minyak yang menjadi andalan Indonesia dalam memenuhi target produksi minyak dalam negeri. "Target produksi tidak berubah, masih tetap. Mudah-mudahan bisa tercapai tepat waktu, tapi kalau nantinya tertunda sedikit ya bisa dimaklumi," kata Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Djoko Siswanto kepada KONTAN, Rabu (5/7). Menurut Djoko, fasilitas Epc-1 di Blok Cepu sampai saat ini belum dikerjakan lagi karena sebagian besar karyawannya masih diliburkan. Sementara fasilitas dan proyek lain seperti Epc-5 sudah berjalan seperti biasa.
Insiden Cepu pengaruhi target produksi minyak
JAKARTA. Pasca insiden kerusuhan yang terjadi Sabtu (1/8) lalu, produksi minyak di lapangan Banyu Urip, Blok Cepu mulai berangsur normal. Namun, dampak dari terhentinya produksi Cepu pekan lalu bisa mempengaruhi pencapaian target produksi minyak nasional. Pasalnya, Blok Cepu merupakan salah satu blok minyak yang menjadi andalan Indonesia dalam memenuhi target produksi minyak dalam negeri. "Target produksi tidak berubah, masih tetap. Mudah-mudahan bisa tercapai tepat waktu, tapi kalau nantinya tertunda sedikit ya bisa dimaklumi," kata Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Djoko Siswanto kepada KONTAN, Rabu (5/7). Menurut Djoko, fasilitas Epc-1 di Blok Cepu sampai saat ini belum dikerjakan lagi karena sebagian besar karyawannya masih diliburkan. Sementara fasilitas dan proyek lain seperti Epc-5 sudah berjalan seperti biasa.