Instalasi PLTS Atap Kian Diminati Sektor Komersial dan Industri



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Memperingati Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) yang ke-5, pemerintah terus berupaya mempercepat implementasi bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui instalasi PLTS Atap di berbagai sektor, salah satunya sektor komersial dan industri. 

Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, sektor komersial dan industri turut berkontribusi dalam kenaikan kapasitas terpasang PLTS dari 1,52 Mega Watt (MW) pada tahun 2018 menjadi 65,87 MW pada bulan Juli tahun 2022.

Adanya tuntutan pasar yang semakin kuat akan produk hijau (green product) dan industri hijau (green industry) mendorong sektor komersial dan industri beralih pada teknologi yang ramah lingkungan demi mempertahankan eksistensinya di pasar global. 


Baca Juga: Intip Ekspansi Sejumlah Emiten ke Bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT)

PLTS Atap dinilai menjadi pilihan yang strategis karena waktu instalasinya yang relatif cepat, tidak membutuhkan lahan yang luas, serta ketersediaan sumber energi surya yang merata di seluruh Indonesia.

Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna, mengatakan sektor industri dan bisnis menjadi sektor yang potensial untuk mempercepat penetrasi energi terbarukan, terlebih kini persaingan pasar global sudah bergeser ke produk energi hijau (green product) yang lebih ramah lingkungan. 

"Pemerintah, melalui Kementerian ESDM siap mendukung sektor industri dan komersial untuk mulai memanfaatkan energi terbarukan, salah satunya melalui instalasi PLTS Atap,” ujarnya, Selasa (13/9).

Sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempercepat pengembangan Energi Baru & Terbarukan (EBT) di Indonesia, Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Fabby Tumiwa mengungkapkan sejalan dengan usaha mencapai tujuan net zero emission dan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang isu keberlanjutan, maka penggunaan energi terbarukan harus dipertimbangkan. 

Baca Juga: Transisi Energi: Fokus di Beban Dasar Dulu Sebelum Bicara Diversifikasi Energi Hijau

Penggunaan PLTS, khususnya PLTS Atap merupakan cara tercepat dan termurah untuk diadopsi oleh sektor industri. 

"Kami tentu akan terus mendukung berbagai kebijakan yang berpihak pada pengembangan EBT agar target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 dapat terwujud secara lebih terencana dan sistematis.” Imbuhnya. 

Tidak hanya perusahaan global yang mulai memperhatikan penggunaan listrik tenaga matahari untuk kegiatan operasionalnya, tetapi perusahaan lokal, dari berbagai jenis latar belakang bisnis juga semakin banyak yang mulai mengembangkan industri hijau. 

Seperti yang telah dilakukan oleh pelanggan-pelanggan Xurya dalam menggunakan energi dari PLTS Atap dalam kegiatan operasionalnya.

Baca Juga: Kolaborasi Jadi Kunci BNI Terapkan Green Banking

Eka Himawan, Managing Director Xurya mengatakan kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak perlu dilakukan untuk memacu penggunaan PLTS Atap untuk bangunan industri dan komersial. 

"Kami selaku pengembang proyek PLTS Atap telah memberikan penawaran instalasi PLTS Atap tanpa investasi, sehingga sektor komersial dan industri kini tidak perlu mengeluarkan investasi apapun untuk beralih ke energi bersih.” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli