KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) menilai laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terlalu dini mengklaim kerjasama dengan PT Mahata Aero Teknologi sebagai pendapatan senilai US$ 239,94 juta. “Di IAPI setelah kita diskusi dengan rapat pengurus, kemudian kita diskusi dengan auditornya, ya kita melihat bahwa US$ 239 juta diakui semuanya di 2018 itu terlalu dini. Terlalu buru-buru,” ujar Ketua Umum IAPI Tarkosunaryo di Jakarta, Jumat (21/6). Ia menilai kontrak antara dua perusahaan ini memiliki jangka waktu yang panjang yakni hingga 15 tahun. Selain itu, ia melihat sifat kontrak ini bisa diputus kapanpun oleh kedua belah pihak. Sehingga jika kontrak terputus sebelum masa kontrak berakhir, maka terdapat kemungkinan Mahata tidak akan membayar sebesar US$ 239,94 juta.
Institut Akuntan Publik Indonesia: GIAA terlalu dini klaim pendapatan 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) menilai laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terlalu dini mengklaim kerjasama dengan PT Mahata Aero Teknologi sebagai pendapatan senilai US$ 239,94 juta. “Di IAPI setelah kita diskusi dengan rapat pengurus, kemudian kita diskusi dengan auditornya, ya kita melihat bahwa US$ 239 juta diakui semuanya di 2018 itu terlalu dini. Terlalu buru-buru,” ujar Ketua Umum IAPI Tarkosunaryo di Jakarta, Jumat (21/6). Ia menilai kontrak antara dua perusahaan ini memiliki jangka waktu yang panjang yakni hingga 15 tahun. Selain itu, ia melihat sifat kontrak ini bisa diputus kapanpun oleh kedua belah pihak. Sehingga jika kontrak terputus sebelum masa kontrak berakhir, maka terdapat kemungkinan Mahata tidak akan membayar sebesar US$ 239,94 juta.