KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham mencatatkan kinerja positif di tahun lalu. Hal ini pun diakui memberikan keuntungan bagi perusahaan asuransi jiwa. Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menyebut investasi saham memang punya porsi cukup besar di portofolio industri asuransi jiwa. "Hal ini tentu karena pelaku industri mencari imbal yang maksimal," kata dia baru-baru ini. Setidaknya sampai bulan November 2017, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pelaku usaha asuransi jiwa menyimpan dana Rp 131,3 triliun di keranjang saham. Jumlah ini setara dengan 29,9% dari total dana kelolaan industri pada saat itu. Pasar saham memang sempat beberapa kali berkontraksi di tahun lalu. Meski begitu, secara keseluruhan instrumen ini disebutnya tumbuh positif sering dengan kenaikan indeks harga saham gabungan. Dus, hal ini pun turut membantu pemain asuransi jiwa meningkatkan hasil investasinya. Per November 2017, hasil investasi asuransi jiwa mencapai Rp 33,36 triliun. Jumlah ini mengalami kenaikan setinggi 60,6% dari periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp 20,77 triliun. Untuk tahun ini, ia menilai kinerja pasar saham tetap akan tumbuh positif. Meski ada tantangan seperti perkembangan ekonomi global maupun mulai masuknya Indonesia ke persiapan tahun politik. Karena itu, ia memprediksi instrumen saham ini masih akan menjadi salah satu pilihan utama pelaku usaha asuransi jiwa dalam pengaturan investasinya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Instrumen saham masih jadi pilihan asuransi jiwa
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham mencatatkan kinerja positif di tahun lalu. Hal ini pun diakui memberikan keuntungan bagi perusahaan asuransi jiwa. Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menyebut investasi saham memang punya porsi cukup besar di portofolio industri asuransi jiwa. "Hal ini tentu karena pelaku industri mencari imbal yang maksimal," kata dia baru-baru ini. Setidaknya sampai bulan November 2017, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pelaku usaha asuransi jiwa menyimpan dana Rp 131,3 triliun di keranjang saham. Jumlah ini setara dengan 29,9% dari total dana kelolaan industri pada saat itu. Pasar saham memang sempat beberapa kali berkontraksi di tahun lalu. Meski begitu, secara keseluruhan instrumen ini disebutnya tumbuh positif sering dengan kenaikan indeks harga saham gabungan. Dus, hal ini pun turut membantu pemain asuransi jiwa meningkatkan hasil investasinya. Per November 2017, hasil investasi asuransi jiwa mencapai Rp 33,36 triliun. Jumlah ini mengalami kenaikan setinggi 60,6% dari periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp 20,77 triliun. Untuk tahun ini, ia menilai kinerja pasar saham tetap akan tumbuh positif. Meski ada tantangan seperti perkembangan ekonomi global maupun mulai masuknya Indonesia ke persiapan tahun politik. Karena itu, ia memprediksi instrumen saham ini masih akan menjadi salah satu pilihan utama pelaku usaha asuransi jiwa dalam pengaturan investasinya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News