JAKARTA. Industri perbankan syariah mulai menunjukan ketertarikan mengikuti program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Program ini bisa menjadi strategi menggenjot pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tahun depan. Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Deden Firman Hendarsyah menyebut hingga Kuartal III 2016 baru ada dua bank syariah yang terdaftar mengikuti Laku Pandai. Mereka antara lain PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah). Meski belum dapat memastikan, Deden mengakui beberapa bank syariah memang telah mengajukan izin untuk menyelenggarakan Laku Pandai. "RBB (Rencana Bisnis Bank) baru dikirim akhir November ini, mungkin beberapa hari lagi bisa diumumkan," kata Deden kepada KONTAN, Minggu (4/12).
PT Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah) menyatakan tahun 2017 akan segera meluncurkan Laku Pandai usai membuka kantor cabang di wilayah Indonesia Timur sebagai salah satu persyaratan dari OJK. Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih bilang, telah memasukan rencana tersebut ke dalam RBB 2017. Seiring dengan ekspansi tersebut, John menarget pembiayaan dan DPK dapat digenjot tumbuh 18% tahun depan atau di kisaran Rp 4,3 triliun. Angka tersebut naik dibandingkan target akhir tahun ini yang diperkirakan tumbuh 15-18% atau sekitar Rp 3,7 triliun. "Untuk jumlah agen dan nasabah pasti akan ada setelah sistem dan proses Laku Pandai berjalan stabil," kata John. Sebagai informasi, berdasarkan laporan keungan Oktober 2016, BCA Syariah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 19,57% menjadi Rp 3,22 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnnya. Sementara DPK tumbuh 22,03% menjadi Rp 3,17 triliun per akhir Oktober 2016 dibanding capaian tahun sebelumnya sebesar Rp 2,6 triliun. Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Permata Tbk (Permata Syariah) juga menargetkan tahun depan akan meluncurkan Laku Pandai guna menyerap potensi pertumbuhan tabungan dan giro khususnya dana haji. Direktur Utama Bank Permata Syariah Achmad K.Permana menargetkan pihaknya mampu meraup pertumbuhan simpanan dana haji hingga Rp 1 triliun. Adapun saat ini, dana haji yang dihimpun oleh Bank Permata Syariah mencapai Rp2 triliun. "Kami harus mengejar hingga ke pelosok-pelosok yang tidak bisa kita jangkau dengan kehadiran cabang, kami coba kejar dengan agen Laku Pandai," ujar Achmad beberapa waktu lalu. Jika hal tersebut terealisasi, UUS Bank Permata Syariah akan mendahului induknya yakni Bank Permata yang belum terjun ke program Laku Pandai. "Kami harus meminta izin ke OJK untuk relaksasi aturan, karena aturannya harus induk terlebih dahulu," pukas Achmad. Salah satu bank syariah plat merah, PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) menyatakan masih menunggu hasil persetujuan dari OJK setelah sebelumnya direncanakan sejak awal tahun ini. "Untuk Laku Pandai masih menunggu izin dari OJK," kata Kepala Divisi IT BNI Syariah, Mirza Mantovani. Secara terpisah, Kepala Divisi Dana dan Transaksi BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari memperkirakan izin baru bisa diperoleh di awal tahun 2017 meski sebelumnya direncanakan selesai akhi tahun ini.
Sebelumnya, anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk ini menargetkan dapat memiliki 500 hingga 700 agen laku pandai usai memperoleh izin, BNI Syariah juga akan membidik nasabah di perumahan, pasar serta komunitas untuk menggenjot DPK. Sebagai tambahan, hingga Oktober 2016 BNI Syariah berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan 16,23% menjadi Rp 19,74 triliun sementara DPK tumbuh 24,37% menjadi Rp 23,18 triliun dibanding Oktober 2015 sebesar Rp 18,63 triliun. Asal tahu saja, berdasarkan situs resmi OJK per Juni 2016 jumlah agen Laku Pandai mencapai 104.707 agen dengan total nasabah sebanyak 1,62 juta. Adapun jumlah outstanding tabungan mencapai Rp 63 miliar yang tersebar di 34 provinsi dan 499 kabupaten dari total 514 kabupaten di seluruh Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto