JAKARTA. Indonesia Reasuransi, perusahaan reasuransi raksasa bentukan pemerintah melalui merger tiga asuransi pelat merah direncanakan akan memperoleh penyertaan modal negara atau PMN sebesar Rp 5 triliun. Suntikan modal terhadap Indo Re tersebut akan dilakukan bertahap Rp 1 triliun setiap tahun selama lima tahun ke depan. Frans Sahusilawane, Direktur Utama Indo Re mengklaim, pihaknya masuk dalam daftar penyertaan modal negara mulai tahun ini. Namun, karena kendala teknis dalam pembentukan Indo Re dengan akan bergabungnya Reasuransi Utama Indonesia, dan transfer portofolio dari anak usahanya, yaitu Reindo, Indo Re harus sedikit lebih bersabar. Pasalnya, proses pembentukan Indo Re masih berjalan. Saat ini, harmonisasi dalam pembahasan tujuh lembaga atau kementerian terkait, sembari menanti Peraturan Presiden. "Kalau Indo Re bisa beroperasi lebih cepat Juni awal atau Juli akhir, suntikan modal bisa langsung dilakukan. Namun, sekarang ini kan belum," ujarnya, Rabu (27/5).
Insyallah, Indo Re peroleh PMN Rp 5 triliun
JAKARTA. Indonesia Reasuransi, perusahaan reasuransi raksasa bentukan pemerintah melalui merger tiga asuransi pelat merah direncanakan akan memperoleh penyertaan modal negara atau PMN sebesar Rp 5 triliun. Suntikan modal terhadap Indo Re tersebut akan dilakukan bertahap Rp 1 triliun setiap tahun selama lima tahun ke depan. Frans Sahusilawane, Direktur Utama Indo Re mengklaim, pihaknya masuk dalam daftar penyertaan modal negara mulai tahun ini. Namun, karena kendala teknis dalam pembentukan Indo Re dengan akan bergabungnya Reasuransi Utama Indonesia, dan transfer portofolio dari anak usahanya, yaitu Reindo, Indo Re harus sedikit lebih bersabar. Pasalnya, proses pembentukan Indo Re masih berjalan. Saat ini, harmonisasi dalam pembahasan tujuh lembaga atau kementerian terkait, sembari menanti Peraturan Presiden. "Kalau Indo Re bisa beroperasi lebih cepat Juni awal atau Juli akhir, suntikan modal bisa langsung dilakukan. Namun, sekarang ini kan belum," ujarnya, Rabu (27/5).