INTA menggali pendapatan berulang bisnis listrik



KONTAN.CO.ID - PT Intraco Penta Tbk (INTA) ingin meningkatkan porsi pendapatan berulang (recurring income) melalui bisnis pembangkit listrik. Saat ini reccuring income INTA mencapai 15%-20% terhadap total pendapatan perusahaan. Dalam beberapa tahun mendatang, INTA membidik porsi recurring income mencapai 50%.

Pendapatan berulang ini akan diperoleh dari dua pembangkit listrik INTA, yakni PLTU Bengkulu dengan kapasitas 2X100 megawatt (MW) dan PLTU Batam 55 MW. INTA memiliki 30% saham pembangkit listrik tersebut.

INTA juga membidik beberapa tender pembangkit listrik lagi. "Selain dari proyek listrik, recurring income bisa berasal dari kontrak di bisnis alat berat," kata Fred L. Manibog, Direktur Keuangan INTA, Selasa (12/9).


Saat ini, pembangkit listrik di Batam diharapkan sudah berkontribusi ke pendapatan INTA di kuartal III-2017. Lalu, pembangkit listrik di Bengkulu kemungkinan baru akan berkontribusi pada 2021.

Sepanjang tahun ini, INTA berharap bisa mencatatkan kenaikan pendapatan sekitar 20% dari tahun lalu yang sebesar Rp 1,51 triliun. Pendapatan ini juga akan ditopang dari anak usaha INTA, PT Intraco Penta Prima Service. Perusahaan ini menargetkan pertumbuhan pendapatan 60% hingga akhir tahun.

George Setiadi, Direktur Utama Intraco Penta Prima Services, mengatakan, separuh dari pendapatan perusahaan diperoleh dari penjualan articulated dump truck. Sementara itu, layanan purna jual diprediksi berkontribusi Rp 580 miliar terhadap pendapatan Intraco Penta Prima Services. Tahun lalu, perusahaan ini mencetak pendapatan Rp 1,1 triliun dengan kontribusi layanan purna jual sebesar Rp 380 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati