INTA perkuat reccuring income



JAKARTA. Usai melaksanakan right issue, PT Intraco Penta Tbk (INTA) punya beberapa rencana ekspansi. Tujuan utamanya INTA adalah untuk menambah porsi reccuring income INTA. Ini jadi strategi INTA untuk melakukan diversifikasi usaha hingga tahun 2020.

Sebelumnya INTA telah melaksanakan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PM-HMETD) dengan target dana sebesar Rp 232,6 miliar. INTA telah merilis 1,1 miliar saham atau 35% dari modal disetor dengan harga pelaksanaan Rp 200 per saham.

Lewat aksi korporasi ini, INTA bakal mengakuisisi Petra Unggul Sejahtera yang merupakan perusahaan listrik yang telah jadi. Dengan akuisisi sebanyak 30% tersebut maka reccurring income dari sektor kelistrikan akan mulai dicatatkan oleh INTA di tahun 2017 ini.


"Makanya kita masuk ke listrik, kalau listrik itu kan kita dapat income yang stabil dengan reccurring income dan tidak dipengaruhi dari harga komoditas," kata Stephanus Ardhanova, Sekretaris Perusahaan INTA kepada KONTAN, Minggu (9/7).

Reccuring income ini juga merupakan salah satu strategi perusahaan supaya tidak hanya tergantung pada komoditas dan CPO saja.

Perusahaan listrik di batam ini memiliki kapasitas 2X55 megawatt, Sementara itu, INTA juga akan mengerjakan pekerjaan listrik di Bengkulu. Kapasitas powerplant di Bengkulu lebih tinggi daripada kapasitas powerplant di Batam sebesar 2X100MW.

Rencananya proyek yang berada di Bengkulu ini bakalan rampung di tahun 2020 yang akan datang sehingga kontribusi powerplant di Bengkuli baru bisa dicatatkan di tahun 2020. Meski demikian, Ia belum bisa menjelaskan berapa banyak kontribusi dari pembangkit listrik bagi perusahaan ke depan.

Meski demikian, saat ini dirinya berpikir bahwa alat berat masih mendominasi pendapatan INTA.

Namun, dalam catatan KONTAN, Jika PLTU Bengkulu beroperasi, ada potensi recurring income alias pendapatan berulang US$ 2,46 miliar selama 25 tahun bagi Intraco Penta.

Mereka juga berpeluang memanfaatkan batubara produksi sendiri. Proyek setrum itu bisa menyedot batubara hingga 1 juta ton dengan kualitas 4.200 kkal-4.600 kkal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto