KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) terus berbebenah memasuki tahun 2019 nanti. Salah satu fokus yang menjadi perhatian dalam upaya penyehatan perusahaan adalah dengan memperbaiki rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF). Tercatat NPF IBFN per kuartal III-2018 masih 65%. Padahal Otoritas Jasa Keungan (OJK) memberikan syarat NPF dikatakan sehat jika ada di bawah 5%. Direktur Utama IBFN Dina Carolina mengatakan, ini menjadi perhatian khusus. Pihaknya terus melakukan penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan nasabah secara komprehensif. Bahkan perusahaan tidak segan-segan untuk melakukan somasi hingga pengajuan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) kepada nasabah yang bermasalah. “Dengan usaha kami mempailitkan nasabah yang tidak memiliki itikad baik dan melakukan PKPU maka banyak dari mereka yang mulai menawarkan usaha perdamaian dan melakukan kompromi untuk restrukturisasi utang mereka,” ujar Dina saat ditemui di paparan publik tahunan IBFN, Kamis (20/12).
Intan Baruprana (IBFN) akan tekan NPF di bawah 5% pada 2020, berikut strateginya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) terus berbebenah memasuki tahun 2019 nanti. Salah satu fokus yang menjadi perhatian dalam upaya penyehatan perusahaan adalah dengan memperbaiki rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF). Tercatat NPF IBFN per kuartal III-2018 masih 65%. Padahal Otoritas Jasa Keungan (OJK) memberikan syarat NPF dikatakan sehat jika ada di bawah 5%. Direktur Utama IBFN Dina Carolina mengatakan, ini menjadi perhatian khusus. Pihaknya terus melakukan penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan nasabah secara komprehensif. Bahkan perusahaan tidak segan-segan untuk melakukan somasi hingga pengajuan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) kepada nasabah yang bermasalah. “Dengan usaha kami mempailitkan nasabah yang tidak memiliki itikad baik dan melakukan PKPU maka banyak dari mereka yang mulai menawarkan usaha perdamaian dan melakukan kompromi untuk restrukturisasi utang mereka,” ujar Dina saat ditemui di paparan publik tahunan IBFN, Kamis (20/12).