Integra Indocabinet genjot pasar lokal dan ekspor



JAKARTA. Demi menggenjot penjualan produk, PT Integra Indocabinet Tbk berencana meluaskan pangsa pasar penjualan mereka di tingkat global maupun lokal. Terkait hal itu, perusahaan manufaktur mebel itu memunculkan dua produk baru, serta membangun warehouse dan jaringan distibusi produk.

Di pangsa pasar global, khususnya Amerika Serikat, pesaing produk sejenis berasal dari China dan Vietnam. China sendiri mengempit pasar Amerika Serikat sekitar 50% dari total penjualan mebel. Hanya saja, manajemen saat ini menilai, Integra memiliki posisi tawar yang lebih baik dari China.

"Ini karena China terkena anti dumping," ujar Widjaja Karli, Direktur PT Integra Indocabinet Tbk usai Public Expose di Jakarta, Rabu (24/5).


Dia melanjutkan, efek dari aturan tersebut membuat produk-produk China menjadi lebih mahal dari produk yang di ekspor oleh Integra. Hal tersebut menjadi momentum bagi Integra untuk meningkatkan kapasitas ekspor ke Amerika Serikat.

Saat ini, pendapatan dari pasar global masih menjadi penyumbang tertinggi. Besarnya sekitar 77,6%, dimana terbagi pangsa pasar Amerika Serikat (48,9%), Asia (11,5%), Eropa (17,2%), dan lainnya sekitar 0,1%. Sisanya sekitar 22,4% ada di pasar lokal.

"Kami melihat potensi di pasar lokal Indoensia sendiri, saat ini masih sangat besar," ujar Halim Rusli, Direktur Utama PT Integra Indocabinet Tbk dalam kesempatan yang sama.

Di antara yang menjadi konsumen Integra di segmen mass market retailers di antaranya seperti Costco Wholesale, Canadian Tire, dan Target. Selain itu, Integra juga menggandeng IKEA, Rooms Togo, City Furniture, Lexington Home Brands, Amazon.com, Target.com, Aston Internasional, Harris Hotel, dan Ciputra. Untuk segmen pemerintahan, ada dari Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Perumahaan Rakyat.

Nah, di Amerika Serikat, pangsa pasar Integra Indocabinet untuk penjualan lewat e-commerce cukup besar. Untuk itu, tak heran bila Integra juga akan meningkatkan penjualan produk mereka melalui e-commerce tersebut. "E-commerce saya rasa pertumbuhannya akan pesat," terang Halim.

Pasca IPO

Integra juga membutuhkan dana segar untuk pengembangan bisnis. Perusahaan ini bermaksud melakukan IPO dan mengincar dana segar maksimal hingga Rp 848 miliar. Nantinya, Integra akan membangun sebuah gudang di Jakarta untuk mendukung distribusi di wilayah Jakarta dan Sumatera.

"Infrastruktur di Indonesia belum siap, biaya logistik kadang bisa lebih mahal dari produk. Untuk itu, kami bangun warehouse," terang Widjaja.

Perusahaan juga akan membuka sampai 6 outlet retail furniture yang baru pada 2019. Dimana akan difokuskan pada pengembangan di kota besar di Indonesia. Perusahaan juga akan mengembangkan produk baru. Diantaranya seperti wooden blind dan floor base untuk jaringan partner eksisting Integra di Amerika Serikat dan China. Sementara, untuk belanja modal tahun ini, Integra akan menggunakan 56% dana IPO. "Produk baru itu, akan membutuhkan fasilitas dan mesin baru," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie