Integra Indocabinet memperluas pasar ekspor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi angin segar bagi PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD). Sebab, apabila pelemahan mata uang rupiah ini berlangsung dengan waktu yang cukup lama maka dapat mendongkrak profit perusahaan.

Direktur Keuangan WOOD, Wang Sutrisno mengatakan, ini merupakan kabar baik bagi perusahaan karena mayoritas produksi WOOD pasarnya ekspor. “Akan tetapi kalau ini tidak terlalu lama, cuma naik turun saja, itu juga enggak signifikan. Tinggal lihat saja, nantinya pertahan lama atau tidak,” ujar Wang, Kamis (5/7).

Untuk memperluas pasar, Wang mengaku saat ini perusahaan tengah mengincar pasar-pasar baru. “Sejauh ini kami lebih banyak menjual ke pasar Amerika terutama, tentu melihat ke depannya bukan hanya pasar Amerika. Tapi juga untuk pasar-pasar yang lain, kami lihat di beberapa negara Eropa juga lumayan, Inggris lumayan bagus, kemudian pasar middle east lumayan bagus juga,” kata Wang.

Sepanjang tahun lalu, 70% penjualan WOOD berasal dari pasar ekspor, sedangkan sisanya dari pasar domestik. Penjualan ke Amerika masih mendominasi yakni sebesar 42%. Untuk tahun ini, WOOD mengincar penjualan ekspor ke Amerika meningkat menjadi 45%-47%. 

Sampai semester I-2018, penjualan ekspor WOOD terpantau mencapai 80%. Rencananya, awal tahun depan akan ada penambahan produksi untuk pasar ekspor. “Biasanya untuk merealisasikan peningkatan porsi ekspor ini paling tidak membutuhkan waktu enam bulan,” tutur Wang.

Guna mencapai target tersebut dibutuhkan penambahan kapasitas produksi. Hingga tahun lalu, kapasitas terpasang pabrik WOOD mencapai 130.000 meter kubik (m³) untuk produk building component. Sementara untuk produk furnitur kapasitasnya 35.000 m³.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .