Integra Indocabinet targetkan ekspor mebel ke AS naik 10%-15% tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China memberikan peluang bisnis bagi produsen mebel seperti PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD).

Wang Sutrisno, Direktur WOOD mengungkapkan bahwa China selama ini telah mendominasi pasokan furnitur ke negeri Paman Sam. "Menurut data yang saya dapat di 2016, impor mebel AS itu 49% datang dari China," ujar Wang kepada Kontan.co.id, Selasa (17/4).

Sedangkan Indonesia selama beberapa tahun lalu hanya mampu mencuil porsi 3% saja. "Dengan perang dagang ini tampaknya buyer AS mulai datang dan melirik produk Indonesia," sebut Wang.


Semakin mahalnya biaya produksi dan harga produk China menyebabkan pembeli asing tersebut mencari alternatif ke negara-negara ASEAN. "Selain itu mereka juga concern soal material, maka akhirnya banyak yang masuk ke Malaysia, Vietnam dan Indonesia," ungkap Wang.

WOOD diketahui mengandalkan ekspor, sebab di 2017 sekitar 70% atau Rp 1,2 triliun pendapatannya didapat dari pasar luar negeri. Sementara sisanya Rp 526 miliar atau 30% ialah pasar lokal.

"Untuk AS saja tahun lalu sekitar 47% dari total ekspor," tutur Wang. Itu artinya di 2017 penjualan WOOD ke AS kisaran Rp 564 miliar. Dengan adanya perang dagang ini, perseroan berharap kuota ekspor furnitur ke AS setidaknya bisa naik 10%-15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat