KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (
WOOD) memperlihatkan kinerja keuangan yang solid pada semester I-2024 seiring peningkatan penjualan dan laba bersih perusahaan. Penjualan WOOD mengalami kenaikan 13,1%
year on year (YoY) menjadi Rp 1,44 triliun pada semester I-2024. Hasil ini ditopang oleh lonjakan penjualan ekspor komponen sebesar 17,1% YoY menjadi Rp 1,42 triliun. Penjualan ekspor WOOD sangat terbantu oleh peningkatan penjualan komponen bangunan ke pasar internasional sebesar 87,8% YoY menjadi Rp 1,03 triliun pada paruh pertama tahun ini.
"Pulihnya penjualan ekspor ini didorong oleh ekspektasi pasar terhadap meningkatnya pasar perumahan Amerika Serikat (AS) karena inflasi yang lebih terkendali dan ekspektasi penurunan suku bunga acuan oleh The Fed," ungkap Investor Relation Integra Indocabinet Fajar Andika dalam keterangan resmi, Jumat (2/8).
Baca Juga: Integra Indocabinet (WOOD) Mau Jajal Bisnis Properti, Pesaingnya PWON, CTRA dan DILD Sebaliknya, penjualan ekspor furnitur melemah 40,6% YoY menjadi Rp 398,08 miliar pada semester I-2024. Hal ini lebih disebabkan oleh faktor musiman. WOOD melihat adanya pemulihan penjualan segmen furnitur pada kuartal mendatang yang ditandai oleh permintaan pasar AS yang tumbuh sejak awal Juli 2024. Selain itu, potensi kenaikan tarif impor AS terhadap China diekspektasikan akan mendongkrak penjualan ekspor furnitur WOOD ke Negeri Paman Sam. Ini mengingat ekspor furnitur China ke AS masih di kisaran US$ 1 miliar. Meski terjadi kenaikan penjualan, pasar menjadi makin kompetitif dan sensitif terhadap harga. Alhasil, margin kotor WOOD tercatat sebesar 24,1% pada semester I-2024 atau lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni 30,6%. Namun, WOOD mampu mengurangi biaya operasional menjadi 11,1% dari penjualan, turun dari 15,9% pada paruh pertama tahun lalu. Berkat pertumbuhan penjualan yang tinggi dan pengendalian biaya, WOOD berhasil meningkatkan margin laba bersih menjadi 5,8% pada semester I-2024 atau naik dari 3,1% pada semester I-2023, kendati terjadi peningkatan pada segmen komponen bangunan dengan margin lebih rendah.
Dengan demikian, WOOD mampu meningkatkan laba bersih dua kali lipat pada semester I-2024 menjadi Rp 79 miliar dengan capaian pertumbuhan 105,9% YoY dari periode sebelumnya.
WOOD terus berfokus pada perluasan ekspor dan memanfaatkan peningkatan aktivitas konstruksi di AS, sehingga menjadikan perusahaan sebagai pemain kunci di sektor komponen bangunan. Dengan fondasi yang kokoh dan visi yang strategis, WOOD berpotensi mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan pada masa depan. Manajemen WOOD optimistis akan prospek masa depan dengan terus berkomitmen dalam inovasi, kualitas, dan kepuasan pelanggan. "Dengan meningkatnya permintaan global akan komponen bangunan, terutama di pasar AS, perusahaan siap menghadapi tantangan dan peluang yang ada," jelas Fajar. Lebih lanjut, dengan antisipasi pemotongan suku bunga acuan oleh The Fed dan tanda-tanda pemulihan ekonomi di AS, ditambah pertumbuhan ekonomi yang membaik dan pasar tenaga kerja yang makin kuat, WOOD memperkirakan adanya permintaan yang lebih kuat untuk produk komponen bangunan dan furnitur dalam waktu dekat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .