Integra Indocabinet (WOOD) manfaatkan perang dagang tingkatkan ekspor ke AS



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bagi produsen furnitur dan building component, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), panasnya perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS) dapat memperbesar peluang perusahaan mengekspor lebih banyak ke negeri Paman Sam.

Chief Financial Officer (CFO) Integra Indocabinet  Wang Sutrisno mengatakan, ada beberapa jenis produk furnitur dan komponen bangunan China yang kena antidumping. "Dengan trade war ini otomatis peta supply demand berubah," sebutnya kepada Kontan.co.id, Minggu (9/6).

Lebih lanjut ia mengatakan, industri furnitur di China mau tak mau harus mengalihkan basis produksinya ke negara lain. WOOD meyakini opportunity ini dapat dimaksimalkan produsen lokal Indonesia.


Wang mengatakan Indonesia menjadi opsi yang potensial setelah Vietnam yang industri furniturnya mulai ramai, untuk itu WOOD sendiri juga tengah memperimbangkan kemungkinan Joint Venture (JV) dengan pihak luar untuk memproduksi ragam produk furnitur dan komponen bangunan tersebut.

Pasar yang masih terus digenjot WOOD ialah AS, dimana para pembeli dari negara tersebut mengalihkan ordernya ke negara-negara Asean seperti Indonesia. Potensi ekspor sangatlah besar, sebagai gambaran saja kata Wang, untuk segmen kitchen furnitur misalnya permintaannya bisa memakan lebih dari US$ 4 miliar dalam setahun.

Untuk itu WOOD terus meningkatkan kapasitas pabrikan yang ada, serta menambah varian produk di furnitur kayu dan komponen bangunan. Beberapa produk baru dan penambahan kapasitas di 2019 ini yang menyasar pasar AS meliputi, produk papan kayu atau plywood yang punya kapasitas 100 kontainer per bulan atau sekitar 42.000 meter kubik per tahunnya.

Lalu juga produk White Prime Molding/Millwork yang menjadi komponen bangunan negara-negara empat musim, WOOD memiliki kapasitas 300 kontainer per bulan atau 132.000 meter kubik per tahun. Perseroan berharap produk Millwork ini bakal berkontribusi 12% bagi revenue perseroan.

Mengulik laporan keuangan WOOD di kuartal-I 2019 penjualan ekspor mencapai Rp 433 miliar atau menyumbang 89% revenue. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, porsinya 79% atau sekitar Rp 370 miliar. Penjualan ekspor juga mengalami kenaikan hingga 17% year on year (yoy) di kuartal-I 2019 ini.

Sementara itu untuk kontribusi penjualan lokal di tiga bulan pertama 2019 sebanyak 13% dari total revenue, yang meliputi segmen kehutanan Rp 36 miliar, tumbuh 12,5% yoy dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 32 miliar. Lalu segmen manufaktur sebesar Rp 14 miliar dan perdagangan senilai Rp 9,5 miliar di triwulan pertama tahun ini.

Adapun total revenue yang terkumpul di kuartal-I 2019 mencapai Rp 493 miliar atau naik 5,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 468 miliar. Sedangkan laba bersih tercatat senilai Rp 59,7 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2019 atau naik 4,4% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli