Integra Indocabinet (WOOD) Masih Ingin Mencapai Pertumbuhan Penjualan 25%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) masih berupaya meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 25% year on year (yoy) di sepanjang tahun 2022 ini.

Produsen kayu dan furnitur ini menilai, permintaan ke pasar Amerika Serikat (AS) akan mulai menunjukkan perbaikan di semester kedua, setelah sebelumnya sempat tersendat sebagai dampak dari lonjakan inflasi yang signifikan di negara tersebut. Sebagai pengingat, pasar AS memang menjadi kontributor utama pendapatan Integra Indocabinet. Penjualan ke AS berkontribusi hingga 90% terhadap total penjualan perusahaan. 

"Kami melihat permintaan pasar AS akan mulai membaik di kuartal kedua. Perlu di ingat bahwa tren permintaan cenderung tinggi di semester kedua," ungkap Corporate Secretary & Head of Investor Relations Integra Indocabinet Wendy Chandra, kepada Kontan.co.id, Jumat (12/8). 


Baca Juga: Ekspor Besar, Penguatan Dolar AS Berdampak Positif Bagi Integra Indocabinet (WOOD)

Di samping terus menggenjot pasar AS, WOOD juga menilik potensi penjualan ekspor ke negara lain, termasuk ke Eropa. Meskipun mayoritas penjualan masih berasal dari AS, Wendy bilang pihaknya akan terus memperluas pasar ekspor ke negara lain, termasuk Eropa. 

"Negara Eropa yang kami lihat saat ini sangat potensial menimbang tensi antara Eropa dan Rusia yang saat ini sedang berlangsung," imbuh dia. 

Wendy tak memerinci lebih detail berapa kontribusi pasar Eropa terhadap penjualan, dia hanya mengatakan bahwa selain AS, WOOD juga telah memasok produknya ke negara Eropa dan juga Asia. 

WOOD juga belum merilis secara resmi laporan keuangan semester pertama 2022. Pada kuartal pertama 2022, WOOD membukukan penjualan bersih Rp 1,97 triliun atau tumbuh hingga 116,11% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Integra Indocabinet mencatat pertumbuhan laba bersih 102,89% yoy menjadi Rp 206,6 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.

Baca Juga: Integra Indocabinet (WOOD) Tetap Optimalkan Ekspor ke AS di Tahun Ini

Mayoritas penjualan bersih WOOD di kuartal pertama 2022 masih berasal dari segmen manufaktur ekspor yang terdiri atas penjualan building component atau komponen bangunan sebesar Rp 1,44 triliun dan furnitur sebesar Rp 459,84 miliar.

Wendy menuturkan, di tahun ini WOOD menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 250 miliar. Perusahaan ini mengalokasikan Rp 100 miliar capex untuk ekspansi kapasitas dan pemeliharaan dan sisanya Rp 150 miliar untuk segmen forestry

"Alokasi capex WOOD tahun ini adalah sekitar Rp 250 miliar, sejauh ini masih sejalan dengan strategi dan rencana Integra di tahun 2022," pungkas Wendy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati