Integra Indocabinet (WOOD) Peroleh Pesanan Rp 2,1 Triliun Sepanjang Kuartal I 2022



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Produsen produk berbahan dasar kayu terintegrasi secara vertikal PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) memperoleh pesanan senilai Rp 2,1 triliun sepanjang Januari-Maret 2022. Perusahaan pun mengestimasi dapat membukukan kenaikan pendapatan setidaknya 50% year on year (yoy) pada kuartal I-2022.

Dalam rilis pers, Jumat (8/4), manajemen Integra menjelaskan, pertumbuhan pendapatan yang kuat tersebut didorong oleh penjualan ekspor furnitur dan komponen bangunan,  terutama ke pasar Amerika Serikat (AS). Sepanjang 2022, perusahaan optimistis dapat membukukan pertumbuhan pendapatan lebih dari target yang minimal sebesar 25%.

Integra yakin, inflasi yang tinggi dan adanya potensi kenaikan suku bunga acuan di AS tidak memberi dampak buruk untuk ekspornya ke AS. Pasalnya, AS merupakan importir furnitur kayu terbesar di dunia dan permintaan dari negara tersebut masih terus bertumbuh.


Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) Optimis Penjualan Tahun Ini Bakal Meningkat

Sepanjang 2021, impor furnitur kayu AS mencapai sekitar US$ 17 miliar atau meningkat 23,3% yoy. Indonesia berkontribusi 5,1% terhadap total impor tersebut. Diantara negara pengekspor furnitur kayu lainnya, Indonesia mencatatkan kenaikan ekspor paling tinggi, yakni 37,4% yoy.

Sementara itu, produk furnitur kayu Integra menyumbang 14%-15% terhadap total ekspor Indonesia ke AS. Meskipun pangsa pasarnya masih terbilang kecil, Integra justru melihat hal tersebut sebagai sebuah kesempatan untuk bertumbuh.

"Dengan keunggulan kompetitifnya dalam hal ketersediaan bahan baku yang melimpah di dalam negeri yang mengarah pada harga yang lebih kompetitif, Integra akan memiliki peluang besar untuk memperluas pangsa pasarnya," tutur manajemen Integra.

Berbekal keunggulan tersebut, Integra akan berupaya untuk bersaing dengan kompetitor dari negara lain demi memperluas pangsa pasarnya ke AS. Hal ini dinilai lebih konkret dibanding mengharapkan pertumbuhan impor furnitur AS.

Lebih lanjut, kekurangan kontainer pengiriman dan kemacetan pelabuhan yang menyebabkan gangguan rantai pasokan juga akan menjadi masalah dalam hal ketersediaan bahan baku dan harga bagi produsen yang mengimpor sebagian besar bahan bakunya. Sementara Integra justru diuntungkan dengan situasi ini.

Baca Juga: Tambah Kapasitas Produksi, Integra Indocabinet (WOOD) Bidik Kenaikan Laba 10%

Pasalnya, sumber bahan baku Integra berasal dari dalam negeri yang memiliki pasokan kayu melimpah. Dengan kondisi ini, perusahaan dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan pesaingnya dari negara lain.

Selain itu, Integra dapat membantu pembelinya untuk mendapatkan lebih banyak ruang dan tarif pengiriman yang kompetitif. Hal ini juga akan menjadi tambahan keunggulan Integra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli