KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (
WOOD) menyampaikan proyeksi bahwa pertumbuhan permintaan furniture set up masih stabil dan cenderung naik tahun ini. Fajar Andika,
Investor Relations menuturkan, tahun lalu WOOD mencatat peningkatan penjualan lebih dari 20% dari para pelanggan. Di sisi lain, permintaan akan
building component mengalami koreksi cukup dalam sampai akhir kuartal IV 2022. "Kami harapkan dengan stabilnya ekonomi global, turunnya suku bunga akan mendorong kembali permintaan akan
building component di tahun ini," ujar Fajar kepada Kontan, Selasa (28/2).
Baca Juga: Integra Indocabinet (WOOD) Perluas Pasar Ekspor untuk Mengerek Perumbuhan Bisnisnya Ia melanjutkan, kontribusi
revenue perseroan terdiri dari
furniture dan
building component. Pada segmen Furniture, Perseroan mengalami pertumbuhan permintaan yang cukup signifikan, dari kapasitas produksi saja, WOOD sudah mencatat penuh sampai dengan kuartal I 2023. Hal ini didukung atas permintaan dari pelanggan dari Amerika Serikat (AS). Sementara itu, dari segi
building component, pihaknya masih mengalami koreksi karena tingginya persediaan yang belum terserap di tingkat distribusi. Tak hanya itu, penyebab lainnya adalah naiknya suku bunga KPR di US dan resesi global di US. "Mengenai target penjualan dan laba tahun ini, kami masih menunggu hasil audit laporan konsolidasi perusahaan," ujarnya. Lebih jauh, WOOD mengatakan target ekspornya memang mayoritas berada di AS. Porsinya sendiri menempati tempat sekitar 94% dari total pasar ekspor. Selain Amerika, mereka juga memperluas pasar ekspor ke kawasan Eropa dan Asia. Fajar menjabarkan, Amerika masih menjadi negara tujuan ekspor sebab total global nilai market Amerika adalah sekitar US$31,9 miliar atau tumbuh sebesar 23,9% di tahun 2021. Terlebih lagi, dengan kebijakan global antidumping dan antisubsidy dari US terhadap Tiongkok, hal ini ikut mendorong permintaan furnitur dari Indonesia.
Mengenai capex, WOOD masih memproses persiapan anggarannya untuk tahun ini. Pihaknya berusaha mengoptimalkan utilisasi rate dari beberapa lini produksi. "Sebelumnya, di 2021 kami meningkatkan kapasitas produksi furniture kami lebih dari 47.775 m³ dan
building component sebanyak 345.060 m³. Hal ini menjadikan Integra Indocabinet sebagai salah satu perusahaan dengan kapasitas produksi terbesar untuk furniture dan
building component di Indonesia," kata dia.
Adapun mengenai tantangan yang dihadapi, WOOD mengatakan bahwa perlambatan ekonomi di AS yang menyebabkan turunnya pembangunan perumahan di AS, turut berefek pada penurunan permintaan
building component. Untuk mencegah penurunan permintaan ini perseroan menyiapkan beberapa strategi, yakni terus memperluas pasar dengan menambah jumlah pelanggan di AS, meningkatkan desain produk sesuai dengan tren dan selera pasar serta mempertahankan layanan dan ketepatan waktu pengiriman. "Kami juga memperluas pasar dalam negeri dengan brand kami KANA yang saat ini sudah memiliki beberapa autlet di Surabaya, Jakarta dan Tangerang," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .