KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Integrasi penerbit kartu debit asing untuk masuk ke ekosistem Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) berjalan lambat. Negosiasi bisnis yang alot antara penerbit asing dengan perusahaan switching lokal jadi salah satu kendala utama. “Kami masih penjajakan saat ini dengan PJSP (Penyedia Jasa Sistem Pembayaran) asing, masih belum ketemu kesepakatan bisnisnya,” kata Direktur Switching Business PT Jalin Pembayaran Nusantara Aries Barkah. Salah satu yang bikin para alotnya negosiasi para pihak ini adalah soal tambahan tarif merchant discount rate (MDR) sebesar 0,15% untuk memproses transaksi dalam ekosistem GPN. Ini sesuai dengan PADG Bank Indonesia bernomor 19/20PADG/2017 tentang GPN.
Integrasi GPN berlangsung lambat, kenapa?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Integrasi penerbit kartu debit asing untuk masuk ke ekosistem Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) berjalan lambat. Negosiasi bisnis yang alot antara penerbit asing dengan perusahaan switching lokal jadi salah satu kendala utama. “Kami masih penjajakan saat ini dengan PJSP (Penyedia Jasa Sistem Pembayaran) asing, masih belum ketemu kesepakatan bisnisnya,” kata Direktur Switching Business PT Jalin Pembayaran Nusantara Aries Barkah. Salah satu yang bikin para alotnya negosiasi para pihak ini adalah soal tambahan tarif merchant discount rate (MDR) sebesar 0,15% untuk memproses transaksi dalam ekosistem GPN. Ini sesuai dengan PADG Bank Indonesia bernomor 19/20PADG/2017 tentang GPN.