JAKARTA. Kualitas dan integritas pengurus Bank Perkreditan Rakyat (BPR) diakui masih menjadi ganjalan pengembangan bank kelas mikro tersebut. Maka itu, pembenahan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu PR besar pelaku industri BPR jika ingin tetap eksis dalam persaingan di industri keuangan yang kian ketat.Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi menuturkan, selain perlu menguatkan masalah permodalan sebagai bekal menghadapi persaingan yang kian ketat, BPR juga perlu memikirkan penyediaan SDM yang kompeten dan berintegritas tinggi. Pasalnya, "Persoalan integritas pengelola BPR masih menjadi ganjalan dalam upaya mendongkrak citra BPR di masyarakat luas," ujarnya dalam sambutan membuka Musyawarah Nasional Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) di Jakarta, Senin (8/11).Budi menuturkan, SDM merupakan aset paling berharga dalam mendukung peningkatan kinerja. Dus, biaya untuk peningkatan kompetensi setiap SDM di BPR semestinya dipahami sebagai sebuah investasi yang bisa berkontribusi di masa depan bagi perkembangan BPR. Termasuk investasi untuk mengubah citra miring yang terlanjur eksis di masyarakat terkait integritas pengurus BPR tersebut. "Saya tak akan pernah bosan mengingatkan bahwa kampanye pertama yang harus kita desain untuk membangun awareness masyarakat luas terhadap eksistensi BPR, adalah menyampaikan pesan bahwa BPR merupakan pilihan yang tepat bagi layanan perbankan masyarakat karena dikelola oleh pengurus dan SDM berintegritas tinggi," papar Budi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Integritas bankir masih menjadi ganjalan citra BPR
JAKARTA. Kualitas dan integritas pengurus Bank Perkreditan Rakyat (BPR) diakui masih menjadi ganjalan pengembangan bank kelas mikro tersebut. Maka itu, pembenahan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu PR besar pelaku industri BPR jika ingin tetap eksis dalam persaingan di industri keuangan yang kian ketat.Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi menuturkan, selain perlu menguatkan masalah permodalan sebagai bekal menghadapi persaingan yang kian ketat, BPR juga perlu memikirkan penyediaan SDM yang kompeten dan berintegritas tinggi. Pasalnya, "Persoalan integritas pengelola BPR masih menjadi ganjalan dalam upaya mendongkrak citra BPR di masyarakat luas," ujarnya dalam sambutan membuka Musyawarah Nasional Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) di Jakarta, Senin (8/11).Budi menuturkan, SDM merupakan aset paling berharga dalam mendukung peningkatan kinerja. Dus, biaya untuk peningkatan kompetensi setiap SDM di BPR semestinya dipahami sebagai sebuah investasi yang bisa berkontribusi di masa depan bagi perkembangan BPR. Termasuk investasi untuk mengubah citra miring yang terlanjur eksis di masyarakat terkait integritas pengurus BPR tersebut. "Saya tak akan pernah bosan mengingatkan bahwa kampanye pertama yang harus kita desain untuk membangun awareness masyarakat luas terhadap eksistensi BPR, adalah menyampaikan pesan bahwa BPR merupakan pilihan yang tepat bagi layanan perbankan masyarakat karena dikelola oleh pengurus dan SDM berintegritas tinggi," papar Budi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News