Intel Bakal PHK 15% Karyawan dan Menunda Bagi Dividen



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Intel akan memangkas lebih dari 15% tenaga kerjanya, atau sekitar 17.500 orang. Ini bagian dari upaya Intel untuk bangkit dan bisnis manufaktur cip yang merugi.

Per 29 Juni 2024, Intel mempekerjakan 116.500 orang, tidak termasuk karyawan di anak usaha. CEO Intel Pat Gelsinger mengatakan, sebagian besar pemutusan hubungan kerja (PHK) akan selesai di akhir 2024. "Saya butuh sedikit orang di kantor pusat, lebih banyak orang di lapangan yang mendukung pelanggan," kata Gelsinger, seperti dikutip Reuters

Rencana ini bagian dari upaya Intel memangkas biaya operasional dan mengurangi belanja modal lebih dari US$ 10 miliar pada 2025. Apalagi, saat ini Intel mengaku ingin fokus pada pengembangan cip kecerdasan buatan alias artificial intelegence (AI) canggih dan pengembangan manufaktur. 


Baca Juga: Nasdaq Menuju Koreksi Setelah Laporan Pekerjaan yang Lemah; Amazon dan Intel Merosot

"Rencana ini menunjukkan manajemen bersedia mengambil tindakan drastis untuk memperbaiki keadaan dan masalah," kata Michael Schulman, Kepala Investasi Running Point Capital. 

Untuk menekan biaya, cara lain yang dilakukan oleh Intel adalah dengan menunda pembagian dividen pada kuartal keempat. Pada April 2024, sejatinya Intel telah membagi dividen US$ 12,5 sen. Penangguhan dividen juga sejalan dengan proyeksi Intel bahwa pendapatan kuartal ketiga akan di bawah estimasi. 

Penyebabnya, peminat semikonduktor pusat data tradisional menurun. Intel banyak tertinggal dari para pesaingnya yang lebih dulu mengembangkan cip untuk AI. 

Di kuartal tiga, Intel memperkirakan pendapatan mencapai US$ 12,5 miliar-US$ 13,5 miliar, lebih rendah dari estimasi rata-rata analis US$ 14,35 miliar. Margin kotor Intel hanya 38%, jauh di bawah ekspektasi 45,7%. 

Gelsinger menambahkan, Intel sejatinya ingin membagi dividen yang kompetitif. Tapi saat ini Intel perlu fokus pada neraca dan mengurangi utang. Per Juni 2024, Intel memiliki kas setara kas US$ 11,29 miliar, dengan total kewajiban lancar US$ 32 miliar. 

Baca Juga: Pangsa Pasar Terkikis, Ribuan Karyawan Intel Terancam PHK

Editor: Avanty Nurdiana