KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Intel, salah satu perusahaan semikonduktor terbesar di dunia, dilaporkan sedang mempertimbangkan potensi injeksi modal hingga US$5 miliar dari Apollo Global Management, perusahaan manajemen aset global. Menurut laporan dari Bloomberg, diskusi mengenai investasi ini masih berlangsung, dan belum ada kesepakatan yang resmi tercapai. Injeksi modal yang sedang dibahas ini dilaporkan akan berbentuk investasi "seperti-equity," yang menunjukkan bahwa investasi tersebut kemungkinan besar melibatkan struktur keuangan yang menyerupai saham, tetapi dengan ketentuan tertentu.
Meski demikian, rincian lengkap dari mekanisme investasi ini masih belum diungkapkan, mengingat kesepakatan tersebut belum difinalisasi. Langkah ini, jika terealisasi, akan memberikan dukungan keuangan yang signifikan bagi Intel di tengah tantangan operasional dan transformasi strategis yang sedang dihadapinya.
Baca Juga: Qualcomm Mendekati Intel, Jajaki Potensi Akuisisi Upaya Akuisisi oleh Qualcomm
Selain diskusi mengenai injeksi modal dari Apollo, Intel juga menghadapi rumor mengenai potensi akuisisi oleh Qualcomm. The Wall Street Journal melaporkan bahwa Qualcomm telah mendekati Intel terkait kemungkinan pengambilalihan perusahaan tersebut. Namun, akuisisi ini diperkirakan akan menghadapi berbagai hambatan, termasuk pengawasan ketat dari otoritas antimonopoli dan tantangan politik. Kabar mengenai upaya akuisisi ini muncul setelah laporan dari Reuters yang menyebutkan bahwa Qualcomm sedang mempertimbangkan untuk membeli sebagian bisnis Intel. Hal ini menunjukkan adanya minat strategis yang signifikan dari Qualcomm terhadap beberapa aset penting Intel, terutama di sektor semikonduktor.
Restrukturisasi dan Transformasi Intel
Intel berada di tengah proses transformasi besar-besaran dalam upaya mengatasi tantangan yang dihadapinya di pasar. Bulan lalu, perusahaan mengumumkan rencana untuk memangkas 15.000 karyawan, mengurangi pengeluaran modal, dan menangguhkan pembagian dividen mulai kuartal keempat. Langkah-langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk mempertahankan posisinya di tengah persaingan ketat di industri chip. CEO Intel, Pat Gelsinger, baru-baru ini mengirimkan email kepada karyawan yang menjelaskan tentang "fase selanjutnya" dari transformasi Intel. Bagian dari rencana tersebut adalah pembentukan anak perusahaan independen untuk bisnis foundry Intel, yang bertanggung jawab atas produksi chip yang dirancang oleh perusahaan lain, termasuk Microsoft. Restrukturisasi ini menunjukkan bahwa Intel sedang berusaha untuk memperbaiki posisinya sebagai penyedia layanan produksi chip bagi pihak ketiga, area yang semakin penting di pasar semikonduktor global.
Baca Juga: Investor Harus Hati-hati, Hampir Setengah Pendapatan Nvidia Hanya dari 4 Pelanggan Kemitraan Strategis dengan Amazon Web Services
Selain restrukturisasi internal, Intel juga baru-baru ini mengumumkan kemitraan strategis dengan Amazon Web Services (AWS). Kemitraan ini melibatkan pengembangan desain khusus untuk kebutuhan AWS dalam skala besar sebagai bagian dari kerangka kerja multi-tahun dan multi-miliar dolar. Kolaborasi ini menunjukkan upaya Intel untuk memperkuat posisinya di pasar
cloud computing, di mana permintaan akan chip berkinerja tinggi terus meningkat. Intel, yang dulunya merupakan produsen chip paling berharga di dunia, telah menghadapi berbagai tantangan dalam beberapa tahun terakhir. Saham perusahaan telah mengalami penurunan hampir 60% sejak awal tahun ini, dipicu oleh masalah dalam produksi dan strategi perusahaan. Salah satu kesalahan terbesar yang diakui secara luas adalah kegagalan Intel dalam memanfaatkan revolusi chip mobile, yang menyebabkan perusahaan kehilangan pangsa pasar terhadap pesaing utamanya, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), yang berhasil menggeser Intel sebagai pemimpin pasar sekitar tahun 2018.
Editor: Handoyo .