NEW YORK. Untuk bertahan di tengah tantangan dalam bisnis teknologi, Intel tengah melakukan restrukturisasi. Sebagai upaya untuk menekan beban perusahaan, Intel melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12.000 orang karyawan atau sekitar 11% dari total karyawannya. Hal itu disampaikan CEO Intel, Brian Krzanich pada Business Insider pada Rabu (20/4). Menurut Krzanich, bisnis komputer pribadi atau PC yang kini tengah jatuh membuat Intel harus melakukan perubahan dengan cepat guna tetap bertahan. Untuk membayar kompensasi, Intel harus merogoh kocek sebesar US$ 1,2 miliar. "Selama ini, Intel dikenal sebagai perusahaan PC. Kini, kami akan fokus pada pengembangan cloud dan semua perangkat yang terhubung dengan cloud, termasuk PC," ungkap Krzanich seperti dikutip dari Business Insider.
Intel PHK 12.000 karyawannya
NEW YORK. Untuk bertahan di tengah tantangan dalam bisnis teknologi, Intel tengah melakukan restrukturisasi. Sebagai upaya untuk menekan beban perusahaan, Intel melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12.000 orang karyawan atau sekitar 11% dari total karyawannya. Hal itu disampaikan CEO Intel, Brian Krzanich pada Business Insider pada Rabu (20/4). Menurut Krzanich, bisnis komputer pribadi atau PC yang kini tengah jatuh membuat Intel harus melakukan perubahan dengan cepat guna tetap bertahan. Untuk membayar kompensasi, Intel harus merogoh kocek sebesar US$ 1,2 miliar. "Selama ini, Intel dikenal sebagai perusahaan PC. Kini, kami akan fokus pada pengembangan cloud dan semua perangkat yang terhubung dengan cloud, termasuk PC," ungkap Krzanich seperti dikutip dari Business Insider.