JAKARTA. Perusahaan pencetak foto dan film, PT Inter Delta Tbk, mengandalkan penjualan kertas foto Kodak untuk menunjang kinerjanya. Emiten berkode saham INTD itu menargetkan pertumbuhan pendapatan 5% tahun ini menjadi Rp 107,6 miliar, dari pendapatan tahun 2012 yang senilai Rp 102,51 miliar. Hasan Effendi Liem, Presiden Direktur Inter Delta, sadar diri tidak mematok pertumbuhan kinerja yang tinggi di tahun ini. Pasalnya, bisnis cetak foto dan film konvensional kalah bersaing dengan teknologi digital. "Tahun lalu penjualan kami merosot karena seluruh bioskop di Tanah Air mulai menayangkan film secara digital, tidak memakai teknologi film lagi," ucap dia, Senin(17/6). Penjualan Inter Delta selama tahun 2012 anjlok 6,85%, menjadi Rp 102,51 miliar dari Rp 110,05 miliar di 2011. Meski begitu, penjualan kertas cetak foto tumbuh tahun lalu naik 11,6% menjadi Rp 71,80 miliar. Lini bisnis ini menyokong 70,05% terhadap total pendapatan Inter Delta.
Inter Delta rambah bisnis percetakan
JAKARTA. Perusahaan pencetak foto dan film, PT Inter Delta Tbk, mengandalkan penjualan kertas foto Kodak untuk menunjang kinerjanya. Emiten berkode saham INTD itu menargetkan pertumbuhan pendapatan 5% tahun ini menjadi Rp 107,6 miliar, dari pendapatan tahun 2012 yang senilai Rp 102,51 miliar. Hasan Effendi Liem, Presiden Direktur Inter Delta, sadar diri tidak mematok pertumbuhan kinerja yang tinggi di tahun ini. Pasalnya, bisnis cetak foto dan film konvensional kalah bersaing dengan teknologi digital. "Tahun lalu penjualan kami merosot karena seluruh bioskop di Tanah Air mulai menayangkan film secara digital, tidak memakai teknologi film lagi," ucap dia, Senin(17/6). Penjualan Inter Delta selama tahun 2012 anjlok 6,85%, menjadi Rp 102,51 miliar dari Rp 110,05 miliar di 2011. Meski begitu, penjualan kertas cetak foto tumbuh tahun lalu naik 11,6% menjadi Rp 71,80 miliar. Lini bisnis ini menyokong 70,05% terhadap total pendapatan Inter Delta.