Internal dan eksternal kompak menguatkan rupiah



JAKARTA. Setelah ditutup melemah akhir pekan lalu, rupiah berhasil kembali menguat hari ini, Senin (8/5). Di pasar spot, rupiah ditutup menguat di level Rp 13.295 per dollar AS atau menguat 0,26%. Sedangkan kurs tengah BI rupiah ditutup di level Rp 13.324 per dollar AS atau menguat 0,11%.

Meski data tenaga kerja AS positif, the greenback tak mampu menahan laju rupiah hari ini. Unggulnya Emmanuel Macron terhadap rivalnya, Marine Le Pen pada Pemilu Presiden Prancis yang diadakan Minggu (6/5) kemarin nyatanya memiliki pengaruh terhadap beberapa mata uang negara-negara di Asia, termasuk rupiah.

Selain itu, harga minyak dunia yang mulai naik ke angka US$ 46,54 per barel pun memegang andil dalam kenaikan rupiah hari ini. "Mata uang negara-negara yang mengandalkan sektor komoditas menjadi lebih kuat dibandingkan dollar AS," ujar Josua Pardede, Ekonom PT Bank Permata.


Faktor internal pun membuat rupiah mampu mengungguli dollar AS hari ini. Menurut Josua, meningkatnya cadangan devisa Indonesia menjadi US$ 123,3 miliar di bulan April membantu menguatkan rupiah hari ini.

Meski data perekonomian Indonesia di kuartal I-2017 dirilis Jumat (5/5) lalu, Analis Cerdas Indonesia Berjangka Suluh Adil Wicaksono melihat data tersebut masih mempengaruhi penguatan rupiah. "PDB Indonesia sebesar 5,01% meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya 4,94%," kata Suluh.

Suluh pun menambahkan, terjaganya inflasi April di bawah 1% menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih memiliki fundamental yang baik. Hal inilah yang mampu membuat rupiah bisa kembali rebound hari ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto