Intervensi, Bank Indonesia tambah porsi SBN Rp 7,25 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia masih gencar membeli surat utang berharga (SBN) semenjak gonjang-ganjing kondisi pasar modal dalam beberapa waktu belakangan ini. Terbukti dari kepemilikan Bank Indonesia yang meningkat. 

Senin (9/3), kepemilikan SBN Bank Indonesia mencapai Rp 121,66 triliun. Angka tersebut meningkat Rp 7,25 triliun dari akhir pekan lalu pada Jumat (6/3) sebesar Rp 114,41 triliun. 

Sementara kepemilikan asing di pasar SBN susut Rp 2,18 triliun menjadi Rp 1.030,1 triliun. Jika dibandingkan akhir Februari 2020, kepemilikan SBN oleh asing juga telah turun sebesar Rp 18,06 triliun dari Rp 1.048,16 triliun. 


Baca Juga: Hadapi Korona, BI Intervensi Pasar Hingga Longgarkan Likuiditas Perbankan

Kepemilikan Bank Indonesia bertambah Rp 6,53 triliun dari Rp 115,13 triliun. Bank Indonesia sejak awal tahun 2020 mengaku telah membeli SBN hingga Rp 103 triliun. Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, telah membeli Rp 80 triliun sejak merebaknya wabah virus corona pada akhir Januari 2020. 

Baca Juga: Jaga stabilitas keuangan, BI telah membeli SBN hingga Rp 103 triliun

Perry juga menegaskan bahwa BI tidak memiliki batasan jumlah intervensi yang dilakukan dengan pembelian SBN.

Dalam riset Eastspring Investments dijelaskan, BI telah melakukan program buyback SBN sebanyak dua kali. Tapi ternyata pelaku pasar masih memandang negatif pasar obligasi sehingga pasar obligasi domestik terkoreksi tajam. Seri SBN FR082 berada di level 7,08%. Indeks IBPA turun 1,4% ditutup pada level 276,1.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana