KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan posisi cadangan devisa Jumat (7/9) hari ini. Setelah tercatat menurun Februari lalu, cadev akhir Agustus tahun ini diperkirkan kembali melanjutkan tren penurunan.

Ekonom dan Project Consultant Asian Development Bank Institute Eric Sugandi memperkirakan, posisi cadev akhir Agustus sebesar US$ 112 miliar. Dengan demikian, penurunanya mencapai sekitar US$ 4 miliar dibanding posisi akhir bulan sebelumnya yang sebesar US$ 118,3 miliar.

Penurunan tersebut karena upaya intervensi rupiah yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Di Agustus lalu, pelemahan nilai tukar rupiah telah menyentuh level Rp 14.700 per dollar AS di akhir bulan.

"Jika rupiah terus tertekan sehingga BI musti intervensi, akhir tahun mungkin cadev terus turun," kata Eric kepada Kontan.co.id, Jumat.

Eric mengakui, baik otoritas moneter maupun otoritas fiskal telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mengendalikan tekanan rupiah. Namun menurutnya, hal itu belum berdampak signifikan.

"Kebijakan pemerintah membantu memperkecil CAD, tetapi butuh waktu," tambahnya.  Kebijakan yang dimaksud, mulai dari penerapan B20 hingga kenaikkan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 Impor untuk barang konsumsi baru terasa dampaknya di tahun depan.

Makanya, Eric memperkirakan nilai tukar rupiah di akhir tahun masih di level Rp 14.600-Rp 14.800 per dollar AS. Sementara itu, posisi cadev di perkirakan masih akan ada di atas US$ 100 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi