Intervensi BI dan yield SUN yang atraktif menyokong penguatan rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Intervensi Bank Indonesia (BI) serta yield obligasi domestik yang atraktif membuat rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg di pasar spot, rupiah menguat 0,15% ke Rp 14.238 per dolar AS. Sementara pada kurs tengah BI, rupiah juga tercatat menguat 0,06% ke Rp 14.254 per dolar AS.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan posisi yield obligasi acuan tenor 10 tahun Indonesia yang masih atraktif menjadi kekuatan bagi rupiah. Kamis (29/8), yield obligasi acuan tenor 10 tahun berada di 7,34%. "Trennya yield US Treasury turun, sementara imbal hasil SUN domestik cukup atraktif sehingga bisa menguatkan rupiah," kata Josua, Kamis (29/8).


Baca Juga: Menguat, rupiah menyerap sentimen positif asing dan domestik

Selain itu komentar BI juga terus mendorong rupiah bergerak stabil. Munculnya optimisme pasar pada negosiasi AS dan China di September mendatang juga membuat rupiah hari ini cenderung bergerak menguat.

Pergerakan rupiah di perdagangan, Jumat (30/8) akan dipengaruhi data pertumbuhan ekonomi AS kuartal II 2019 yang rilis Kamis (29/8) pukul 20.30. Pelaku pasar memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS akan menurun jadi 2% dari 2,1% di kuartal sebelumnya.

Baca Juga: Rupiah hari ini ditutup menguat 0,15% di level Rp 14.238 per dolar AS

Josua mengatakan jika data pertumbuhan ekonomi AS lebih rendah maka dolar AS akan tertekan dan rupiah berpotensi menguat.

Josua memproyeksikan rentang rupiah besok di Rp 14.190 per dolar AS hingga Rp 14.285 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati