Intervensi BI jaga posisi rupiah



JAKARTA. Rupiah berhasil mendulang penguatan di tengah masih tidak stabilnya pasar eksternal pasca Brexit. Katalis dalam negeri jadi penopang kuat pergerakan unggul rupiah di awal pekan.

Di pasar spot, Senin (27/6) posisi kurs rupiah terangkat 0,30% ke level Rp 13.351 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia valuasi rupiah menukik 1,49% di level Rp 13.495 per dollar AS.

Resti Afiadinie, Analis Treasury PT Bank Negara Indonesia Tbk mengatakan intervensi Bank Indonesia jadi penyebab utama terdongkraknya nilai tukar rupiah. Serta buruknya sajian data ekonomi AS di akhir pekan lalu beri ruang bagi rupiah untuk menyesuaikan posisi sementara.


"Apalagi di awal pekan pengujung bulan seperti ini kan faktor penggerak minim," kata Resti. Tidak heran posisi rupiah sedikit diuntungkan. Meski volatilitas pasar pasca Brexit belum mereda.

Resti mengatakan pergerakan Selasa (28/6) akan bergantung pada hasil akhir dari pertemuan Tax Amnesty. Jika benar disahkan tentu bisa jadi alasan bagi rupiah untuk terangkat lagi.

Karena kepercayaan investor akan pasar domestik tumbuh lagi. "Tapi kalau hal tersebut gagal, rupiah siap tertekan lagi," perkiraan Resti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto