JAKARTA. Cadangan devisa Indonesia kembali tergerus. Berdasarkan data Bank Indonesia per 29 Agustus 2008, cadangan devisa masih berada di posisi US$ 58,35 miliar. Namun, dalam sepekan saja, cadangan devisa tergerus sebesar US$ 1,2 miliar dan melorot ke posisi US$ 57,15 miliar.Dealer Valas Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Rachmat Wibisono mengatakan, cadangan devisa ini digunakan Bank Indonesia (BI) untuk menjaga nilai tukar rupiah di pasar uang yang sedang mengalami depresiasi. Pelemahan nilai tukar rupiah ini masih didominasi penguatan dolar Amerika terhadap mata uang dunia."Peran intervensi BI di pasar uang terasa di pasar selama satu dua pekan terakhir ini," kata Rachmat, hari ini (18/9). Meskipun sudah mengerahkan tenaga, peran BI ini hanya cukup untuk menahan laju percepatan pelemahan nilai tukar rupiah saja. Sebab, dampak terhadap nilai tukar di negara lain masih lebih parah dibandingkan Indonesia. Menurut Rachmat, tanpa pengawalan BI, rupiah bisa bertengger di level Rp 9.700 per US$.
Intervensi BI Mengakibatkan Cadangan Devisa Tergerus
JAKARTA. Cadangan devisa Indonesia kembali tergerus. Berdasarkan data Bank Indonesia per 29 Agustus 2008, cadangan devisa masih berada di posisi US$ 58,35 miliar. Namun, dalam sepekan saja, cadangan devisa tergerus sebesar US$ 1,2 miliar dan melorot ke posisi US$ 57,15 miliar.Dealer Valas Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Rachmat Wibisono mengatakan, cadangan devisa ini digunakan Bank Indonesia (BI) untuk menjaga nilai tukar rupiah di pasar uang yang sedang mengalami depresiasi. Pelemahan nilai tukar rupiah ini masih didominasi penguatan dolar Amerika terhadap mata uang dunia."Peran intervensi BI di pasar uang terasa di pasar selama satu dua pekan terakhir ini," kata Rachmat, hari ini (18/9). Meskipun sudah mengerahkan tenaga, peran BI ini hanya cukup untuk menahan laju percepatan pelemahan nilai tukar rupiah saja. Sebab, dampak terhadap nilai tukar di negara lain masih lebih parah dibandingkan Indonesia. Menurut Rachmat, tanpa pengawalan BI, rupiah bisa bertengger di level Rp 9.700 per US$.