Intervensi pelemahan rupiah, BI: Jangan dilihat dari cadev



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih tak kuat uji nyali menghadapi dollar Amerika Serikat (AS). Kamis (1/3), kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai tukar rupiah di Rp 13.793 per dollar AS, melemah 0,63% ketimbang posisi kemarin.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Doddy Zulverdi mengatakan, nilai tukar rupiah ini sudah di luar fundamentalnya. Sebab, menurut BI, ada banyak variabel ekonomi domestik yang positif.

Oleh karena itu, menurut Doddy, dalam pelemahan rupiah ini, BI aktif melakukan intervensi di pasar. Namun demikian, volume yang dikerahkan BI untuk mengintervensi ini tidak bisa dilihat dari jumlah cadangan devisa ke depannya.


“Januari 2018 ini cadangan devisa US$ 132 miliar. Jangan ambil kesimpulan dari angka cadev ke depannya. Misalnya naik US$ 10 miliar, artinya BI intervensi segitu. Tidak bisa begitu juga,” ujar dia di Gedung BI, Jakarta, Kamis (1/3).

Doddy melanjutkan, cadev sendiri memiliki banyak variabel. Sebut saya, pembayaran utang, penerimaan ekspor migas, lalu penerimaan dari lelang utang seperti green global sukuk yang US$ 3 miliar beberapa hari lalu itu.

“Itu juga jadi faktor penentu cadev. Jadi tak menggambarkan besar kecilnya intervensi,” katanya.

Ia menambahkan, BI akan terus mencermati perkembangan penguatan dolar AS dengan cadev yang cukup untuk membiayai intervensi apabila ada tekanan yang terjadi

"Kami siap stabilisasi dan intervensi. Setiap tekanan yang terjadi, sampai sekarang, hari ini masih ada tekanan pada pagi ini, BI ada di pasar," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto