Intervensi rupiah, BI beli SBN hampir Rp 50 triliun sejak awal 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengaku, pihaknya telah melakukan intervensi melalui pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder yang dijual asing hampir Rp 50 triliun. Hal itu dilakukan BI dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah.

Perry mengatakan, pembelian SBN hampir Rp 50 triliun tersebut dilakukan BI sepanjang awal tahun hingga saat ini. Bahkan, paling banyak, pembelian SBN di pasar sekunder dilakukan pada periode Februari-Mei. Di bulan ini, pembelian SBN di pasar sekunder paling banyak.

"Bulan ini saja kami sudah beli SBN di pasar sekunder kurang lebih Rp 13 triliun," kata Perry di Gedung Mahkamah Agung, Kamis (24/5).


Perry melanjutkan, langkah tersebut akan terus dikoordinasikan oleh BI dengan Kementerian Keuangan (Kemkeu) untuk menjaga imbal hasil (yield) obligasi pemerintah agar tetap menarik bagi investor asing dan tidak berfluktuasi secara berlebihan.

Sebelumnya Perry mengatakan, dirinya di BI akan fokus untuk menjaga kurs rupiah yang belakangan mengalami tekanan. Caranya, melalui kombinasi kebijakan suku bunga dan intervensi ganda di pasar valas dan pembelian SBN di pasar sekunder.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi