Inti Bangun Sejahtera (IBST) optimistis pendapatan tembus Rp 1 triliun tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak dalam bidang penyewaan dan pemeliharaan menara telekomunikasi, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) memproyeksikan pendapatan tahun ini tembus Rp 1 triliun. Hingga September 2020, IBST mencatat pendapatan Rp 834,25 miliar, tumbuh 12,41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Inti Bangun Sejahtera Jozef Ignasius Manabu memaparkan hingga kuartal ketiga 2020, kinerja perusahaan masih mencatatkan pertumbuhan yang baik. Laba bersih IBST pun naik dua digit, yakni 19,5% menjadi Rp 86,26 miliar dari sebelumnya Rp 72,18 miliar. "EBITDA kami juga tumbuh 10,73% menjadi Rp 621,2 miliar dari September 2019 sebesar Rp 560,99 miliar," ujar Jozef dalam paparan publik virtual, Jumat (18/12).

Dari sisi operasional, IBST juga terus menambah jumlah asetnya. Hingga September, Inti Bangun Sejahtera memiliki 5.686 menara. Jumlah ini bertambah 210 tower dibandingkan realisasi 2019 sebanyak 5.476 tower.


Direktur IBST Hermansyah menambahkan, penambahan menara tersebut seiring peningkatan tenant penyewa. Hingga kuartal ketiga 2020, tercatat jumlah tenant sebanyak 9.395 atau bertambah 795 tenant baru sepanjang sembilan  bulan kemarin.

Baca Juga: Prospek telko diprediksi positif pada 2021, simak rekomendasi saham berikut

Rinciannya, Telkomsel 5%, Mitratel 1%, Indosat 6%, XL Axiata 5%, Tri Indonesia 9%, dan lain-lain 3%. "Penyewa utama dari Smartfren sebanyak 71%," kata Hermansyah.

Kemudian, Inti Bangun Sejahtera juga terus berupaya meningkatkan agresivitas penetrasi fiber optik. Hingga September, pemasangan fiber optik IBST mencapai 12.063 km. Empat terbesar berada di Jakarta dengan panjang 2.305 km, Medan sepanjang 1.196 km, Semarang 214 km, dan Makassar 177 km.

Saat ini, Inti Bangun Sejahtera juga tengah menjalankan ekspansi fiber optiknya sepanjang 6.187 km. "Dengan begitu, estimasi hingga akhir 2021 panjang fiber optik kami mencapai 18.250 km," lanjut Hermansyah.

Jozef menambahkan, berdasarkan perkembangan tersebut pihaknya optimistis pendapatan perusahaan tahun ini tembus Rp 1 triliun. "Kami proyeksikan pendapatan mencapai Rp 1 triliun hingga Rp 1,1 triliun dengan laba bersih sekitar Rp 100 miliar ke atas," tandas dia.

Baca Juga: Saham Infrastruktur Jadi Jawara di November, Ini Sektor Unggulan di Akhir Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati