JAKARTA. PT Inti Bangun Sejahtera (IBST) bakal menggunakan 85% dari dana penawaran umum saham perdana (IPO) untuk belanja modal (capex) sedangkan sisanya untuk modal kerja. Melalui IPO, perusahaan penyedia menara telekomunikasi ini meraup dana Rp 154,247 miliar dari IPO."Capex sebagian besar untuk menambah menara," ujar Direktur IBST Stefanus Sudyatmiko, Jumat (31/8) usai pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ia menambahkan, saat ini perseroan telah memiliki 2.000 menara. Inti Bangun berencana menambah sekitar 100 menara lagi sampai akhir tahun 2012."Bisa akuisisi atau membangun baru," ungkap Stefanus.Perseroan menargetkan pendapatan tahun ini bisa mencapai Rp 400 miliar atau meningkat sekitar 400% dibandingkan akhir tahun lalu. Sementara itu, EBITDA ditargetkan mencapai Rp 300 miliar pada akhir tahun, naik 6 kali lipat dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp 50 miliar."Per semester I tahun ini pendapatan kami sudah mencapai Rp 200 miliar sedangkan EBITDA sebesar Rp 180 miliar," kata Stefanus.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Inti Bangun Sejahtera incar penambahan 100 menara
JAKARTA. PT Inti Bangun Sejahtera (IBST) bakal menggunakan 85% dari dana penawaran umum saham perdana (IPO) untuk belanja modal (capex) sedangkan sisanya untuk modal kerja. Melalui IPO, perusahaan penyedia menara telekomunikasi ini meraup dana Rp 154,247 miliar dari IPO."Capex sebagian besar untuk menambah menara," ujar Direktur IBST Stefanus Sudyatmiko, Jumat (31/8) usai pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ia menambahkan, saat ini perseroan telah memiliki 2.000 menara. Inti Bangun berencana menambah sekitar 100 menara lagi sampai akhir tahun 2012."Bisa akuisisi atau membangun baru," ungkap Stefanus.Perseroan menargetkan pendapatan tahun ini bisa mencapai Rp 400 miliar atau meningkat sekitar 400% dibandingkan akhir tahun lalu. Sementara itu, EBITDA ditargetkan mencapai Rp 300 miliar pada akhir tahun, naik 6 kali lipat dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp 50 miliar."Per semester I tahun ini pendapatan kami sudah mencapai Rp 200 miliar sedangkan EBITDA sebesar Rp 180 miliar," kata Stefanus.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News