KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) cukup optimistis dengan kemampuan untuk mengembangkan proyeknya tahun ini. Tahun ini, perusahaan properti tersebut menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun yang sebagian besar untuk kebutuhan pengembangan proyek eksisting. Proyek tersebut antara lain 57 Promenade, SQ Residences, Hotel Praxis, Spazio Tower, Grha Natura dan Serenia Hills. Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan untuk pengembangan tersebut DILD akan menggunakan kas internal dan penarikan fasilitas pinjaman perbankan. "Sekitar 85% kas internal dan receivable yang akan diterima sisanya fasilitas pinjaman," ujar Archied kepada Kontan.co.id, Senin (24/2). Pengelolaan dana tersebut sejalan dengan posisi kas yang dicatat oleh Intiland saat ini sekitar Rp 1,2 triliun. Sedangkan kondisi rasio utang perbankan terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) sekitar 70%. "Angka auditnya belum keluar," imbuh dia.
Intiland Development (DILD) mengandalkan kas internal untuk ekspansi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) cukup optimistis dengan kemampuan untuk mengembangkan proyeknya tahun ini. Tahun ini, perusahaan properti tersebut menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun yang sebagian besar untuk kebutuhan pengembangan proyek eksisting. Proyek tersebut antara lain 57 Promenade, SQ Residences, Hotel Praxis, Spazio Tower, Grha Natura dan Serenia Hills. Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan untuk pengembangan tersebut DILD akan menggunakan kas internal dan penarikan fasilitas pinjaman perbankan. "Sekitar 85% kas internal dan receivable yang akan diterima sisanya fasilitas pinjaman," ujar Archied kepada Kontan.co.id, Senin (24/2). Pengelolaan dana tersebut sejalan dengan posisi kas yang dicatat oleh Intiland saat ini sekitar Rp 1,2 triliun. Sedangkan kondisi rasio utang perbankan terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) sekitar 70%. "Angka auditnya belum keluar," imbuh dia.