Intiland Development (DILD) Perkuat Bisnis Kawasan Industri di Batang Jawa Tengah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) kian memperkuat lini bisnis kawasan industri. Lewat proyek Batang Industrial Park (BIP), DILD mencatat telah ada empat perusahaan yang berkomitmen masuk ke kawasan industri di Batang, Jawa Tengah tersebut. 

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan, salah satu dari empat perusahaan tersebut adalah PT Nestle Indonesia yang menempati lahan seluas 20 hektare. Sementara tiga perusahaan lainnya masih dirahasiakan, yang jelas merupakan perusahaan lolal MNC (Multi National Company) yang bergerak di sektor kemasan dan kaleng.

"Salah satu vendor adalah Nestle. Saya belum bisa disclose informasi seluruhnya. Perusahaan yang lain bergerak di sektor kemasan dan kaleng," ujar Archied kepada Kontan.co.id, Kamis (18/8).


Baca Juga: Intiland Development (DILD) Jalin Kongsi Bisnis dan Siapkan Sukuk

Archied menambahkan, minat pun cukup tinggi ditunjukkan terhadap kawasan Batang Industrial Park (BIP). Perbincangan sudah banyak dilakukan dengan perusahaan lainnya yang bergerak di sektor elektronik hingga logistik.

Hanya saja, perusahaan-perusahaan tersebut masih menahan ekspansi menuju Batang Industrial Park. Sebab, menunggu progres dari pengembangan kawasan industri terpadu tersebut yang masih dalam tahap konstruksi.

"Saat ini sedang tahap pembangunan infrastruktur jalan masuk gerbang. tenant mulai start ketika konstruksi ada," ungkap Archied.

Seperti diketahui, Batang Industrial Park pengembangannya terbagi ke dalam beberapa tahapan. Pengembangan tahap pertama meliputi area seluas 287 hektare, dan pengembangan selanjutnya direncanakan sampai dengan seluas 500 hektare.

Pengembangan Batang Industrial Park ini melanjutkan ekspansi DILD menggarap lini bisnis pengembangan kawasan industri. Sebelumnya, DILD telah mengembangkan kawasan Ngoro Industrial Park (NIP) yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur.

Sebagai emiten pengembang properti, DILD memiliki berbagai lini bisnis yang dikembangkan mulai dari penjualan rumah hunian, bisnis pergudangan, bisnis perkantoran hingga pengembangan kawasan industri.

 
DILD Chart by TradingView

Namun portofolio DILD lebih dikenal sebagai penyedia rumah hunian. Dimana perolehan total marketing sales DILD sebesar Rp 803 miliar hingga semester I 2022, disokong oleh segmen penjualan kawasan perumahan sebesar Rp 479 miliar atau setara 60% dari keseluruhan.

Diikuti perolehan marketing sales dari segmen pengembangan kawasan industri sebesar 214 miliar atau 26%. Serta segmen pengembangan Mixed-Use dan High Rise senilai Rp 110 miliar atau sebesar 14%.

Adapun pencapaian penjualan Rp 803 miliar tersebut telah mencapai 33% dari target marketing sales DILD tahun ini yang dibidik bisa mencapai Rp 2,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .