KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (
DILD) masih fokus menyasar hunian rumah tapak segmen millenial dengan harga mulai dari Rp 700 juta hingga Rp 1 miliar per unit. Hal ini lantaran kontribusi segmen tersebut mendominasi pendapatan pra penjualan alias
marketing sales. Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk Theresia Rustandi menjelaskan prospek penjualan rumah yang menyasar millenial dinilai akan terus meningkat. Terutama pekerja milenial yang berasal dari luar Jakarta yg lebih mengutamakan untuk membeli rumah atau apartemen. Apalagi, saat ini pandemi turut berdampak pada generasi muda yang terdorong memiliki rumah, sehingga terobsesi giat menabung untuk beli properti menjadi prioritas ke depan.
“Selain itu, insentif pembiayaan dari pemerintah juga mempermudah generasi milenial membeli properti pertamanya. Misalnya uang muka kredit rumah 0%, PPN ditanggung pemerintah sebesar 50-100% untuk penjualan hunian siap huni, hingga kemudahan pola bayar,” ungkap Theresia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (12/7).
Baca Juga: Ada PPKM darurat, DILD tetap optimis penjualan ruko akan berkontribusi hingga 15% Melihat prospek yang cerah itu, DILD pun optimis penjualan properti yang menyasar segmen milenial akan terus bergerak positif seiring dengan fakta bahwa masih ada kekurangan rumah 11 juta unit atau
backlog di Indonesia. “Dengan adanya stimulus properti yang besar juga saat ini akan menjadi momentum tepat untuk konsumen terutama millenial membeli properti dengan harga diskon,” katanya. Ia mengatakan, salah satu penjualan yang memiliki pertumbuhan pasar millenial yang cukup besar terlihat dari klaster baru yang disebut DUO di kawasan perumahan Talaga Bestari, Tangerang, Banten. Harga perumahan tersebut dibanderol mulai dari Rp 700 juta hingga Rp 1 miliar. “Penjualan DUO mendapat animo sangat baik. Hingga saat ini sudah lebih dari 74% unit berhasil dipasarkan,” tambahnya. Bahkan, DILD mencatat sejak akhir tahun lalu, minat beli pada produk perumahan khususnya di segmen pasar menengah mulai kembali pulih. Hal itu dilihat dari laporan
marketing sales Pada kuartal 1-2021 di mana kawasan perumahan telah memberikan kontribusi paling besar yakni Rp 222 miliar atau 72% dari keseluruhan.
Disusul juga penjualan dari segmen pengembangan kawasan industri sebesar Rp 59 miliar atau 19%, serta segmen pengembangan
mixed-use and high rise sebesar Rp 29 miliar atau 9% dari keseluruhan. Melihat penjualan yang sangat positit, di tahun ini DILD akan mengandalkan penjualan dari produk residensial perumahan maupun apartemen inventori atau stok yang diperuntukkan bagi generasi milenial sebagai
first home buyer. “Selain itu kami juga akan melakukan pengembangan pada proyek
eksisting seperti pengembangan DUO Talaga Bestari, Tangerang, cluster Magnolia dan Alamanda di Graha Natura Surabaya, dan cluster Sierra di Serenia Hills Jakarta,” tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .