Intiland (DILD) anggarkan capex Rp 1 triliun pada tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) berencana anggarkan belanja modal atawa capital expenditure Rp 1 triliun di 2022. Direktur DILD, Archied Noto Pradono menuturkan anggaran tersebut sama seperti tahun ini. Anggaran itu rencananya akan digunakan untuk penyelesaian konstruksi dan landed house yang telah terjual.

Selain itu, perusahaan juga berencana memperbanyak portofolio landed house. "Dana kami ambil dari internal cash dan operational cashflow nantinya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (7/12).

Mengutip materi paparan publik perseroan Juni 2021, terdapat dua proyek yang dalam tahap konstruksi. Kedua proyek itu terdapat di Jakarta yakni, Aeropolis dan SQ Res.


Selain itu, pada 2022 Archied menyebutkan perusahaan berencana mengembangkan lebih banyak untuk proyek landed house. Sayangnya, ia belum dapat membeberkan terkait proyek baru apa yang disiapkan, termasuk target untuk tahun depan lantaran masih dalam perhitungan.

Baca Juga: Begini progres bisnis Enseval Putera Megatrading (EPMT) jelang akhir tahun

Sampai dengan September 2021, DILD telah mencatatkan marketing sales sekitar Rp 1,1 triliun. Angka itu naik 77,41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 620 miliar.

Berdasarkan segmentasinya, pengembangan kawasan perumahan memberikan kontribusi paling tinggi sebanyak 43% atau mencapai Rp 473 miliar. Selanjutnya, marketing sales DILD disumbangkan oleh pengembangan mixed-use & high rise dengan kontribusi sebesar Rp 378 miliar atau setara 35%.

Lalu dari segmen kawasan industri yang menyumbang Rp 241 miliar atau 22% dari total penjualan. Dari sisi produk, kontribusi terbesar marketing sales DILD berasal dari penjualan proyek baru Tierra SOHO di Surabaya dan penjualan klaster DUO di perumahan Talaga Bestari, Tangerang.

Sepanjang tahun ini, Intiland menargetkan marketing sales Rp 2 triliun. Angka itu naik 2 kali lipat dibandingkan realiasasi tahun lalu yang mana marketing sales DILD sekitar Rp 900 miliar mendekati Rp 1 triliun.

Baca Juga: Tingkatkan produktifitas lahan, Eterindo Wahanatama (ETWA) fokus tambah modal

Dari sisi kinerja, hingga kuartal III 2021 DILD mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,82 triliun atau turun 11,45% secara tahunan dari sebelumnya Rp 2,06 triliun.

Perseroan pun mengalami rugi dengan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 77,23 miliar pada akhir kuartal III 2021 dari laba Rp 39,45 miliar pada akhir kuartal III 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi