Intiland kembangkan tahap II Graha Natura



JAKARTA. Mengawali tahun 2016, PT Intiland Development Tbk melakukan pengembangan tahap II kawasan perumahan Graha Natura, Surabaya.

Di wilayah Surabaya Barat ini, perseroan melalui anak usahanya yaitu Intiland Grande mengembangkan kawasan mixed-use di atas lahan seluas 38,2 hektare.

Pada pembangunan tahap II ini, perseroan mengawalinya dengan meluncurkan Edenia yang merupakan klaster baru dengan luas lahan 5,3 hektare.


Direktur PT Intiland Grande David Hosea menuruturkan, peluncuran klaster baru dilakukan untuk mengantisipasi semakin tingginya minat masyarakat untuk tinggal di kawasan perumahan ini.

Selain itu, kata David, langkah ini sekaligus sebagai upaya mengantisipasi pesatnya perkembangan Surabaya Barat yang menjadi kawasan dengan pertumbuhan paling pesat di Surabaya. 

"Sejak diluncurkan tahun 2011, Graha Natura menawarkan sebuah konsep hunian yang inovatif, yakni menciptakan lingkungan nan sehat, asri, dan ramah teknologi. Konsep ini mendapat sambutan baik oleh masyarakat, dan kami melihat minat konsumen masih sangat tinggi," ungkap David melalui pernyataan tertulis yang diterima KONTAN, Rabu (10/2).

Klaster anyar yang ditawarkan ini menyediakan 200 unit rumah dengan empat tipe rumah dua lantai yaitu Violet, Carnation, Dahlia dan Lotus yang memiliki luasan beragam.

David merinci, tipe unit rumah di klaster Edenia memiliki luas lahan mulai dari 90 meter persegi hingga 144 meter persegi dan luas bangunan mulai 74 meter persegi hingga 149 meter persegi.

Perseroan membanderol rumah klaster Edenia dengan harga mulai Rp1,5 miliar per unit. 

"Kami menawarkan banyak alternatif pilihan yang masing-masing memiliki keunggulan dan harga yang terjangkau. Unit rumah-rumahnya dibangun dengan konsep rumah tumbuh, sehingga pembeli dapat menambah luas bangunan sesuai kebutuhan masing-masing namun harus tetap sesuai panduan pengembangan kawasan," kata David.

Pengembangan klaster Edenia rencananya dilakukan dalam satu tahapan pembangunan yang diperkirakan membutuhkan waktu waktu sekitar dua tahun. Pembangunan akan dimulai pada Februari 2016 dan diperkirakan selesai pada Maret 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan