BOGOR. PT Intiland Development Tbk (DILD) memilih jalan untuk tumbuh konservatif di tahun 2016 dengan cara melanjutkan sejumlah proyek sudah terpublikasi pada tahun ini. Misalnya, tahun mendatang, Intiland akan mulai mengembangkan proyek reklamasi pulau H di utara Pantai Mutiara,Jakarta. Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk, mengklaim, pihaknya telah memperoleh izin reklamasi pulau H pada akhir tahun 2015 ini dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. “Kami akan mulai membangun konstruksi pada tahun mendatang,” katanya pada acara Media Gathering, Jumat (11/12). Jika tidak ada aral melintang, Intiland akan mulai melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking di semester II-2016. Perusahaan akan mengembangkan pulau dengan lahan seluas 63 hektar (ha) di bagian utara Pantai Mutara ini, dari reklamasi seluas 100 ha yang dikembangkan sebelumnya. “Tahap awal, pembangunan konstruksi akan membutuhkan biaya lebih dari Rp 2,5 triliun,” tambahnya. Sebelumnya, perusahaan berkode saham DILD di bursa saham ini menyiapkan dana sekitar Rp 7,5 triliun. Rencananya, DILD akan membangun mixed use seperti perumahan, apartemen, komersial dan hospitality. Archied menambahkan, selain pulau H, pihaknya akan melanjutkan proyek lain seperti Graha Famili dan Graha Natura di Surabaya pada tahun mendatang. Misalnya, perusahaan berencana akan membangun apartemen kelas menengah di Graha Famili, serta meluncurkan perumahan klaster baru di Graha Natura. Permadi Indra Yoga, Pimpinan Proyek PT Inti Gria Perdana, menuturkan, pihaknya selaku anak usaha Intiland Development akan kembali memasarkan proyek perumahan di Serenia Hills. Yoga menargetkan, penjualan perumahan di Serenia Hills tahap II akan rampung di tahun mendatang. Dari 250 unit, perusahaan telah menjual 165 unit di akhir tahun 2015 ini. “Nilai penjualan rumah di Serenia Hills akan mencapai Rp 680 miliar,” ucap Yoga. Perusahaan membangun perumahan di atas lahan seluas 14 ha dengan investasi Rp 400 miliar. Selanjutnya, perusahaan berencana untuk membangun apartemen kelas menengah bawah di Serenia Hills dengan harga Rp 800 juta-Rp 1,7 miliar berkapasitas 300 unit. Dari sejumlah proyek tersebut, Intiland Development menargetkan pertumbuhan sebesar 15% di tahun depan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi stabil. Archied bilang, jika pemerintah mulai merealisasikan aturan seperti kepemilikan properti asing, pajak amnesti, dan suku bunga acuan atau BI rate stabil maka perusahaan dapat mencatat pertumbuhan hingga 20% di tahun 2016. Adapun, DILD membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,57 triliun per kuartal III-2015 atau naik 21,45% dibandingkan posisi Rp 1,29 triliun per kuartal III-2014.
Intiland mulai bangun Pulau H di tahun 2016
BOGOR. PT Intiland Development Tbk (DILD) memilih jalan untuk tumbuh konservatif di tahun 2016 dengan cara melanjutkan sejumlah proyek sudah terpublikasi pada tahun ini. Misalnya, tahun mendatang, Intiland akan mulai mengembangkan proyek reklamasi pulau H di utara Pantai Mutiara,Jakarta. Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk, mengklaim, pihaknya telah memperoleh izin reklamasi pulau H pada akhir tahun 2015 ini dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. “Kami akan mulai membangun konstruksi pada tahun mendatang,” katanya pada acara Media Gathering, Jumat (11/12). Jika tidak ada aral melintang, Intiland akan mulai melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking di semester II-2016. Perusahaan akan mengembangkan pulau dengan lahan seluas 63 hektar (ha) di bagian utara Pantai Mutara ini, dari reklamasi seluas 100 ha yang dikembangkan sebelumnya. “Tahap awal, pembangunan konstruksi akan membutuhkan biaya lebih dari Rp 2,5 triliun,” tambahnya. Sebelumnya, perusahaan berkode saham DILD di bursa saham ini menyiapkan dana sekitar Rp 7,5 triliun. Rencananya, DILD akan membangun mixed use seperti perumahan, apartemen, komersial dan hospitality. Archied menambahkan, selain pulau H, pihaknya akan melanjutkan proyek lain seperti Graha Famili dan Graha Natura di Surabaya pada tahun mendatang. Misalnya, perusahaan berencana akan membangun apartemen kelas menengah di Graha Famili, serta meluncurkan perumahan klaster baru di Graha Natura. Permadi Indra Yoga, Pimpinan Proyek PT Inti Gria Perdana, menuturkan, pihaknya selaku anak usaha Intiland Development akan kembali memasarkan proyek perumahan di Serenia Hills. Yoga menargetkan, penjualan perumahan di Serenia Hills tahap II akan rampung di tahun mendatang. Dari 250 unit, perusahaan telah menjual 165 unit di akhir tahun 2015 ini. “Nilai penjualan rumah di Serenia Hills akan mencapai Rp 680 miliar,” ucap Yoga. Perusahaan membangun perumahan di atas lahan seluas 14 ha dengan investasi Rp 400 miliar. Selanjutnya, perusahaan berencana untuk membangun apartemen kelas menengah bawah di Serenia Hills dengan harga Rp 800 juta-Rp 1,7 miliar berkapasitas 300 unit. Dari sejumlah proyek tersebut, Intiland Development menargetkan pertumbuhan sebesar 15% di tahun depan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi stabil. Archied bilang, jika pemerintah mulai merealisasikan aturan seperti kepemilikan properti asing, pajak amnesti, dan suku bunga acuan atau BI rate stabil maka perusahaan dapat mencatat pertumbuhan hingga 20% di tahun 2016. Adapun, DILD membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,57 triliun per kuartal III-2015 atau naik 21,45% dibandingkan posisi Rp 1,29 triliun per kuartal III-2014.