Intiland targetkan izin pulau H kelar tahun ini



JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) terus memperjuangkan perolehan izin untuk reklamasi pulau H di utara Pantai Mutiara, Jakarta. Theresia Rustandi, Sekretaris Korporasi Intiland Development, menargetkan izin reklamasi pulau H keluar akhir tahun 2015 ini sehingga dapat mulai pembangunan pada awal tahun mendatang.

“Kami ingin izin segera keluar dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta,” katanya, kepada KONTAN, kemarin. Sebelumnya, perusahaan berkode saham DILD ini mengharapkan izin keluar sejak tahun lalu dengan target peluncuran pada kuartal II/2015. Sayangnya, Pemprov belum memberikan lampu hijau hingga pertengahan tahun ini.

Intiland menyiapkan dana sekitar Rp 7,5 triliun untuk reklamasi pulau H selas 63 hektare (ha). Rencananya, di pulau H ini akan dibuat berbagai properti seperti hunian, apartemen, dan perkantoran. “Pembangunan proyek ini akan memakan waktu 3 tahun untuk pembangunan dan 2 tahun berikutnya untuk pemasaran dan persiapan operasional,” tambah Theresia.


Alasan Intiland mengembangkan properti di pulau H ini karena Jakarta bagian utara ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat. Walhasil, banyak perusahaan seperti perbankan dan otomotif yang membuka cabang di utara Jakarta ini. Selain itu, banyak masyarakat yang ingin memiliki tempat tinggal berdekatan dengan laut.

Informasi saja, Pulau H merupakan pengembangan kawasan reklamasi seluas 63 hektare di bagian utara Pantai Mutiara, kawasan reklamasi seluas 100 hektare yang dikembangkan sebelumnya. Proyek tersebut akan menjadi salah satu proyek yang terintegrasi untuk meningkatkan bisnis perusahaan dibidang properti.

Meksipun belum terwujud membangun properti di pulau H. Namun, perusahaan optimis masih akan memperoleh keuntungan bisnis di sektor properti untuk semester II/2015 ini di tengah perlambatan ekonomi, karena Intiland Development memiliki proyek lain untuk hunian, apartemen, perkantoran dan perhotelan.

Theresia menambahkan, DILD menargetkan pertumbuhan pendapatan 16% menjadi Rp 2,1 triliun pada akhir tahun 2015, dibandingkan posisi Rp 1,83 triliun per akhir tahun 2014. Sedangkan, marketing sales tumbuh 18% menjadi Rp 3 triliun per akhir tahun 2015, dibandingkan posisi Rp 2,54 triliun per akhir tahun 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto