KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar aset kripto hari ini, Rabu (18/5) cenderung masih dalam tekanan. Melansir Coinmarketcap, 10 kripto dengan
market cap terbesar masih berada dalam zona merah dalam 24 jam terakhir. Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, kemungkinan besar, dalam sepekan ke depan diperkirakan tidak ada pergerakan signifikan alias masih stagnan atau konsolidasi. “Harga-harga aset kripto saat ini melanjutkan proses konsolidasi yang terjadi sejak akhir pekan lalu. Itu adalah kondisi di mana harga kripto tengah meraba-raba pergerakan arah harga berikutnya,” ujar Afid dalam
Tokocrypto Market Signal yang dirilis Rabu (18/5).
Walau begitu, dia meyakini terdapat beberapa aset kripto yang punya potensi untuk mengalami kenaikan. Berikut lima aset kripto yang berpotensi menguat pada pekan ini.
Baca Juga: Biaya Logistik di Indonesia Masih Mahal, Ini Pemicunya EOS EOS (EOS) membuka daftar aset kripto yang potensi
bullish pada pekan ketiga ini. EOS merupakan kripto asli untuk mendukung proyek blockchain EOS.IO untuk pengembangan platform
smart contract dan aplikasi terdesentralisasi atau decentralized application (DApp). Afid menjelaskan, potensi
bullish EOS terjadi karena akan melakukan
hard fork pada jaringan blockchain-nya bernama Mandel.
Hard fork akan dilaksanakan pada 19 Mei mendatang. "
Hard fork akan membuat efisiensi EOS meningkat dan membawanya lebih cepat dalam memproses transaksi. Sehingga menjadi katalis positif untuk EOS," kata Afid.
Baca Juga: Pasar Mulai Stabil, Harga Bitcoin Kembali Masuk Fase Konsolidasi KAVA Berikutnya, terdapat aset kripto bernama Kava (KAVA) yang berpotensi
bullish pekan ini. Menurut Afid, potensi kenaikan harga KAVA datang dari kabar jadwal ulang peluncuran mainnet Kava 10 yang akan dilakukan pada 25 Mei mendatang. Sebelumnya, peluncuran dijadwalkan pada 10 Mei, namun mengalami pemunduran untuk memastikan jaringan berjalan lancar. Walau sempat mundur, mainnet ini sudah ditunggu investor karena akan menghubungkan dua ekosistem terdesentralisasi terbesar antara Ethereum dan Cosmos, yang akan menciptakan lonjakan aktivitas di jaringan KAVA Lebih lanjut, Afid menjelaskan dari analisis teknikalnya kemungkinan besar selama batas bawah pada $ 2,63 masih terjaga, KAVA masih dapat bergerak menuju harga sekitar $ 3,45 atau naik 29% dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Hati-hati, OJK Ingatkan Digitalisasi Naikkan Peluang Serangan Siber Hingga 86,70% ADA Aset kripto ketiga yang bisa menguat adalah Cardano (ADA). Afid melihat kenaikan harga ADA didorong oleh kabar akan adanya perilisan Djed sebagai stablecoin Cardano yang dalam waktu dekat melakukan testnet publik. "Pengumuman Djed sebagai stablecoin berbasis Cardano membuat sentimen positif pada harga ADA. Nilai ADA bisa melonjak dan akan berlangsung selama sepekan ke depan," imbuh Afid. Sementara dari sisi teknikalnya, selama batas bawah pada US$ 0,59 masih terjaga, ADA masih dapat bergerak menuju harga sekitar US$ 0,69 atau naik 16% dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Mau Investasi Kripto? Ikuti Tips Daftar Akun Bitcoin Ini! RUNE Berikutnya ada THORChain (RUNE), sebuah protokol blockchain terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna dengan mudah menukar aset kripto mereka dari berbagai jaringan, tanpa perlu pihak ketiga, seperti Coinbase atau Binance. Afid melihat RUNE berpotensi bullish seiring THORChain yang telah memastikan peluncuran mainnet yang kemungkinan terjadi pada 31 Mei mendatang. Menurutnya, sentimen positif ini sudah menguat sehingga menggerakkan harga RUNE. Berdasarkan analisis teknikalnya, RUNE dapat terus bergerak menuju harga $ 4,5 atau naik sekitar 15% dari harga bawah $ 3,5 dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Telusuri Aset Tersangka Investasi Ilegal di Luar Negeri, Ini yang Dilakukan Bareskrim XTZ Aset kripto terakhir yang berpotensi
bullish adalah Tezos (XTZ). XTZ digunakan untuk menjalankan aplikasi terdesentralisasi. Pemegang token XTZ juga memiliki hak suara dalam pengajuan proposal terkait blockchain Tezos.
Afid melihat XTZ berpotensi
bullish karena Nomadic Labs, pengembang blockchain Tezos, akan meningkatkan jaringan Jakarta Protocol. "Pembaruan besar pada protokol ekonomi Tezos ini, akan mengaktifkan
throughput yang lebih tinggi dengan memindahkan validasi transaksi dari rantai utama, ke Layer 2. Sentimen ini menggerakkan harga XTZ naik," kata Afid. Berdasarkan analisis teknikalnya, XTZ sedang perlahan bergerak naik, setelah sempat terkoreksi dalam. Kemungkinan besar XTZ dapat terus bergerak menuju harga US$ 2,5 atau naik sekitar 20% dari harga bawah US$ 1,8 dalam beberapa hari ke depan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati