KONTAN.CO.ID - Intip cara cek Bansos Kemensos PKH BPNT bulan Juli 2025. Memasuki akhir bulan Juli 2025, masyarakat bersiap untuk mendapatkan pencairan Bantuan sosial PKH tahap 2.

Bansos Kemensos adalah singkatan dari Bantuan Sosial dari Kementerian Sosial Republik Indonesia. Ini adalah program bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) yang ditujukan untuk membantu masyarakat miskin, rentan miskin, atau terdampak krisis, seperti pandemi, bencana, atau tekanan ekonomi.

Dalam pengecekan status Bansos Kemensos (Kementerian Sosial) dapat dilakukan dengan mudah bisa melalui aplikasi di HP. Aplikasi tersebut bernama Cek Bansos yang dirilis oleh Kemensos.

Telkom Indonesia Cetak Laba Bersih 11 T, Bisnis Data dan IT Service Jadi Penopang

Baca Juga: Cara Cek Penerima Bansos Lewat HP, Hanya Perlu Data KTP

PKH merupakan Program Keluarga Harapan yang menjadi program untuk perlindungan sosial. PKH ini ditujukan untuk keluarga kurang mampu atau kategori miskin.

Kategori penerima PKH lainnya adalah ibu hamil hingga ibu menyusui dan anak balita hingga usia 7 tahun. PKH hadir dengan tujuan mengurangi angka kemiskinan yang ada di Indonesia.

Selain itu, PKH juga berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan kategori miskin.  Harapannya bantuan sosial dari Kemensos ini mampu membantu generasi di masa depan agar terlepas dari kemiskinan.

Baca Juga: Begini Tahapan Pencairan BSU dan Cara Cek Bansos dengan NIK 2025

Nominal Bansos BPNT dan PKH

1. Nominal Bansos BPNT (Kartu Sembako):

• Rp200.000 per bulan dengan penyaluran 3 bulan, total bantuan: Rp600.000 per KPM.
• Penyaluran melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan bisa digunakan di e-warong.

2. Nominal Bansos PKH Berdasarkan Kategori Penerima:

• Ibu hamil/nifas: Rp750.000 per tahap (Rp3 juta/tahun).
• Balita usia 0–6 tahun: Rp750.000 per tahap (Rp3 juta/tahun).
• Lansia usia 60 tahun ke atas: Rp600.000 per tahap (Rp2,4 juta/tahun).
• Penyandang disabilitas berat: Rp600.000 per tahap (Rp2,4 juta/tahun).
• Anak usia SD: Rp225.000 per tahap (Rp900.000/tahun).
• Anak usia SMP: Rp375.000 per tahap (Rp1,5 juta/tahun).
• Anak usia SMA: Rp500.000 per tahap (Rp2 juta/tahun).

Baca Juga: Kemensos: Ada Penerima Bansos Transaksi Judol hingga Rp 3,8 Miliar

Melansir dari website Kemensos.go.id, Anda bisa mendaftar akun terlebih dahulu sebelum melakukan pengecekan dengan cara berikut:

Daftar akun di Cek Bansos

Pertama-tama, Anda bisa mendaftarkan akun di aplikasi Bansos Kemensos PKH bulan Juli 2025

• Unduh aplikasi “Cek Bansos” di Playstore atau ponsel Anda.
• Anda harus memilih “Buat Akun Baru” yang ada di halaman login.
• Anda harus mengisi data yang ada di formulir.
• Jika sudah berhasil membuat akun, Anda bisa login akun.
• Berikutnya, Anda harus memasukkan kata sandi dan username.
• Anda harus melengkapi data seperti mengisi Email, NIK KTP, No. KK, Nama Anda hingga Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan dan Desa tempat Anda tinggal.
• Setelah melengkapi data, Anda sudah bisa melakukan cek PKH Bansos Kemensos.
• Anda juga bisa melihat di bagian profil pengguna. Pada bagian tersebut juga akan muncul tampilan status Anda berhak menerima bantuan PKH atau tidak.

Baca Juga: Ini Cara Cek Bansos PKH-BPNT Juli 2025, 1,9 Juta Nama Tak Penuhi Syarat dan Direvisi

Cek Bansos Kemensos bulan Juli 2025

Anda kemudian bisa cek Bansos Kemensos PKH bulan Juli 2025 yang bisa diterapkan dengan mudah.

• Pastikan login atau membuka akun Anda.
• Masukkan kata sandi dan username akun Anda.
• Apabila Anda sudah masuk ke dalam akun, pilih menu  “Cek Bansos”
• Pilih nama “Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan dan Desa” tempat Anda tinggal.
• Masukkan nama Anda dan tulis sesuai ejaan yang ada di KTP.
• Anda bisa menekan tombol “Cari data”.
• Hasil pencarian akan memunculkan nama, umur serta status peserta bantuan PKH.
• Apabila terdapat tulisan “Ya”, berarti Anda dapat menerima Bantuan Sosial PKH.

Itulah informasi seputar cara cek status penerima PKH Bansos Kemensos lewat online melalui aplikasi HP.

Tonton: 18 Proyek Hilirisasi Diserahkan kepada Danantara, Mayoritas Sektor Energi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News