KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sillo Maritime Perdana Tbk (
SHIP) akan membagikan dividen sebesar US$ 3,2 juta dari laba bersih tahun 2022. Dividen ini setara dengan Rp 47,6 miliar. Rencana pembayaran dividen telah mengantongi persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPST) yang diselenggarakan Selasa (20/6). Setiap pemegang satu saham SHIP akan menerima dividen Rp 17,5. “Atas pencapaian kinerja positif ini, kami akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 17,5 per saham dengan
dividend payout ratio sebesar 12,19% sebagai bentuk komitmen kami kepada para pemegang saham,” ungkap Direktur SHIP Hans Raymond Ekajaya dalam paparan publik SHIP, Selasa (20/6) lalu.
Dengan harga saham SHIP yang ada di Rp 1.295 per saham,
yield dividen Sillo Maritime sebesar 1,35%.
Baca Juga: Tahun Ini Sillo Maritime (SHIP) Pasang Target Pendapatan Tumbuh 8% Berikut jadwal pembayaran dividen SHIP berdasarkan keterbukaan informasi, Jumat (23/6):
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 3 Juli 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 4 Juli 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 5 Juli 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 6 Juli 2023
- Recording date: 5 Juli 2023
- Pembayaran dividen: 10 Juli 2023
Direktur Utama SHIP Herjati menambahkan, sisa laba tahun 2022 setelah dikurangi dividen akan digunakan untuk melakukan ekspansi bisnis.
Baca Juga: Tahun 2022, Sillo Maritime (SHIP) Raup Pertumbuhan Pendapatan 32,79% Sebagai informasi, SHIP mencetak pendapatan sebesar US$ 134,66 juta pada akhir 2022. Jumlah ini meningkat 32,78%
year on year (YoY) dibandingkan realisasi pendapatan tahun 2021 yang hanya US$ 101,41 juta. Hans mengatakan, peningkatan pendapatan dan laba perusahaan merupakan hasil dari upaya dan strategi dalam menambah armada, terutama kapal tanker Liquified Natural Gas (LNG), yang memberikan kontribusi cukup besar dalam peningkatan pendapatan. Di tahun 2022, SHIP telah mengakuisisi armada kapal baru, di mana salah satunya adalah kapal LNG tanker. “Segmen tanker gas dibidik SHIP dengan mengacu pada data Laporta Kementerian ESDM 2023 yang mengatakan cadangan gas bumi memiliki potensi lebih banyak dibandingkan cadangan minyak di Indonesia,” ujar Hans. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati