Intip Jurus Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Maksimalkan Kinerja hingga Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) berupaya meningkatkan produktivitas kebun agar kinerja perusahaan dapat dipertahankan hingga penghujung tahun nanti. Salah satu upaya tersebut dijalankan lewat program replanting

Direktur Keuangan Austindo Nusantara Jaya Nopri Pitoy mengungkapkan, fluktuasi harga Crude Palm Oil (CPO) menunjukkan pentingnya meningkatkan produktivitas kebun agar kinerja perusahaan dapat dipertahankan.

Oleh karena itu, program replanting mesti dilakukan agar dapat meningkatkan produktivitas dalam jangka panjang dan menjaga pertumbuhan di masa depan. 


ANJT mencatat, produksi Tandan Buah Segar (TBS) mengalami peningkatan 8,7% menjadi 189.662 mt di kuartal I-2023. Di mana, pada periode yang sama tahun lalu angkanya tercatat sebanyak 174.424 mt.

Baca Juga: Terdampak Harga Jual, Pendapatan Citra Borneo Utama (CBUT) Menurun pada Kuartal I

"Peningkatan tersebut terutama dikontribusikan oleh perkebunan yang telah melakukan replanting, atau penanaman kembali, yaitu perkebunan di Pulau Belitung dan Sumatera Utara I serta perkebunan Sumatera Utara II dan Kalimantan Barat," ungkap Nopri, dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (2/5). 

Jika diperinci, perkebunan di Pulau Belitung mencatat total produksi TBS sebesar 54.070 mt selama kuartal pertama tahun ini. Meningkat 26,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar 42.797 mt. 

Demikian juga perkebunan Sumatera Utara I, yang telah memulai program replanting sejak 2018, memproduksi total TBS sebesar 29.911 mt, meningkat 5% di atas total produksi TBS pada pada periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar 28.488 mt.

Sementara itu, perkebunan di Papua Barat Daya sudah memasuki periode menghasilkan (young mature) walaupun belum menghasilkan produksi optimal yang dapat menutupi biaya-biaya operasional terkait dan beban penyusutan. Produksi optimal di Papua Barat Daya diperkirakan akan tercapai dalam tiga tahun ke depan.

"Kami akan terus melanjutkan praktik perkebunan yang berkelanjutan serta mencapai ambisi ESG kami, seperti target emisi nol bersih pada tahun 2030," tandas Nopri. 

Untuk diketahui, ANJT mencatatkan penurunan produksi CPO dan palm kernel (PK) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Produksi CPO dan PK di kuartal I-2023 menurun masing-masing sebesar 0,6% dan 2,5% menjadi 60.051 mt dan 11.517 mt. 

Alhasil, penjualan CPO ikut menurun sebesar 3.3% menjadi 58.103 mt dibandingkan 60.057 mt pada periode yang sama tahun 2022.

Baca Juga: Teladan Prima Agro (TLDN) Targetkan Akhir 2023 Rampungkan Akuisisi Perkebunan Sawit

ANJT juga mengalami penurunan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) CPO dan PK sebesar 27,5%, sebagai dampak dari jumlah produksi sawit lebih tinggi dan penurunan harga minyak nabati lain di tengah kekhawatiran kemungkinan resesi ekonomi global. 

Kondisi-kondisi di atas menjadi faktor melemahnya kinerja keuangan Austindo selama periode tiga bulan pertama 2023. Perseroan membukukan penurunan pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar 32,7% dan 72,2% menjadi US$ 50,87 juta dan US$ 6,59 juta serta rugi bersih sebesar US$ 3,9 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi