KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (
HAIS) optimistis kinerja positif sepanjang tahun lalu dapat berlanjut pada tahun 2023.
Corporate Secretary HAIS Rengga Temenggung bilang demi menjaga kinerja positif pada tahun ini, perusahaan bakal menerapkan sejumlah strategi mulai dari penambahan armada hingga penguatan angkutan komoditas non batubara. "Target pengangkutan tahun ini 9,8 juta kargo. Perusahaan bakal menambah tiga set kapal pada tahun ini," ungkap Rengga kepada Kontan, Kamis (26/1).
Baca Juga: Saham Sektor Transportasi Memiliki Prospek yang Cerah pada 2023 Rengga menjelaskan, untuk penambahan tiga armada pada tahun ini, kebutuhan investasi diproyeksikan sekitar Rp 50 miliar hingga Rp 80 miliar per unitnya. Meski demikian, Rengga memastikan alokasi investasi masih dapat berubah sebab harga pengadaan kapal cukup fluktuatif. Kontan mencatat, saat ini HAIS memiliki 13 set kapal tug and barges serta satu set kapal tongkang. Penambahan armada pun dilakukan demi memenuhi potensi peningkatan volume angkutan pada tahun ini. Rengga menjelaskan, komoditas batubara masih menjadi angkutan yang memiliki kontribusi terbesar untuk pendapatan perusahaan. Untuk tahun ini, HAIS menargetkan peningkatan angkutan komoditas non batubara khususnya dari nikel dan kayu log. Selain itu, perusahaan juga mengincar peningkatan angkutan dari luar Hasnur Group. "Tahun ini targetkan sekitar 18% kargo non group bisa diangkut," jelas Rengga. Meski demikian, Rengga belum bisa merinci lebih jauh target pendapatan dan laba bersih untuk tahun ini. Yang terang, kinerja yang positif ditargetkan bisa tercapai. "Kita harapkan tahun 2023 ini angkanya positif, lebih baik dari 2022 dan secara pemenuhan target kita harapkan lebih baik," imbuh Rengga.
Sampai dengan September 2022, HAIS membukukan total aset senilai Rp 618,1 miliar atau naik dibandingkan Desember 2021 yang sebesar Rp 537,5 miliar.
Sementara itu, penjualan neto HAIS meningkat 83% YoY menjadi Rp 541,29 miliar per kuartal III-2022. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk HAIS juga melesat 171% YoY menjadi Rp 78,35 miliar. Rengga menjelaskan, komoditas batubara masih menjadi penyumbang terbesar untuk pendapatan perusahaan. Adapun, pengangkutan yang dilakukan umumnya bersumber dari Hasnur Group dengan kontribusi mencapai sekitar 80%. Meski belum bisa merinci estimasi pendapatan dan laba bersih hingga tutup tahun 2022, Rengga memastikan kinerja positif selama sembilan bulan pertama tahun 2022 berlanjut untuk kuartal IV 2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari