KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Provident Investasi Bersama Tbk (
PALM) memaparkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja perusahaan di tahun 2024. Asal tahu saja, PALM mencatatkan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,18 triliun di kuartal I 2024. Ini berbanding terbaik dari laba Rp 47,92 miliar di kuartal I 2023. Per kuartal I 2024, total aset PALM tercatat sebesar Rp 7,64 triliun dan total ekuitasnya sebesar Rp 4,57 triliun. PALM membukukan kas dan setara kas tercatat Rp141,48 miliar per 31 Maret 2024.
Direktur Investasi dan Portofolio PALM, Ellen Kartika mengatakan, dengan posisi kas dan berbagai strategi yang tengah dijalankan, PLAM optimistis dapat terus menjaga dan memperkuat fundamentalnya.
Baca Juga: Gelar RUPSLB, Provident Investasi (PALM) Dapat Restu Buyback 162 Juta Saham Ellen pun menegaskan, sebagai perusahaan investasi, pencatatan laporan keuangan PALM berbeda dibandingkan dengan perusahaan operasional lainnya. Sehingga, PALM menggunakan pencatatan Mark to Market, yang mana pencatatan harga atau nilai suatu efek atau portofolio untuk merefleksikan nilai pasar terkininya. “Sebagian besar kerugian itu belum terealisasikan, karena pencatatan itu dihitung hanya dari penyesuaian harga saham portofolio yang tengah turun. Ketika harga naik, keuntungan akan kembali tercatat,” ujarnya dalam paparan publik seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST/LB) PALM di Jakarta, Rabu (26/6). Pada tahun 2024, PALM fokus berinvestasi di tiga sektor utama pada tahun 2024. Sektor itu adalah sumber daya alam, logistik, serta teknologi, media, dan komunikasi. Ketiga sektor ini dipilih PALM karena kinerjanya dinilai masih sehat dan kuat di tengah fluktuasi pasar yang masih menantang saat ini. “Dari sekian banyak target industri yang mau digenjot oleh pemerintah, ketiga ini memiliki prospek yang kuat. Jadi, kami memilih sektor yang aman, yang sesuai dengan rencana pemerintah, sehingga sudah pasti pertumbuhannya bisa positif ke depannya,” ungkapnya. Saat ini, PALM punya portofolio investasi utama di tiga perusahaan terbuka.
Pertama, di PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA). Jumlah saham yang dimiliki PALM sebanyak 1,34 juta saham dengan harga perolehan Rp 512,53 per saham. Nilai wajar investasi yang dimiliki PALM senilai Rp 3,07 triliun dengan harga per saham Rp 2.280 per saham. “Ini artinya, kami masih mencatatkan keuntungan sekitar empat kali lipat dari investasi di MDKA,” tuturnya.
Kedua, PT Merdeka Battery Materials Tbk (
MBMA). Jumlah saham yang dimiliki PALM sebanyak 7,97 saham dengan harga perolehan Rp 674,11 per saham. Nilai wajar investasi yang dimiliki PALM senilai Rp 3,92 triliun dengan harga per saham Rp 492 per saham.
Ketiga, PT Mega Manunggal Property Tbk (
MMLP). Jumlah saham yang dimiliki PALM sebanyak 1,61 saham dengan harga perolehan Rp 495,83 per saham. Nilai wajar investasi yang dimiliki PALM senilai Rp 490 miliar dengan harga per saham sebesar Rp 306 per saham. Ellen menuturkan, melalui Entitas Anak Perseroan, yakni PT Suwarna Arta Mandiri (SAM), PALM juga berencana untuk melakukan Penawaran Tender Sukarela terhadap perusahaan sasaran yaitu PT Mega Manunggal Property Tbk (
MMLP). PALM melakukan tender offer MMLP sebanyak-banyaknya 2,77 miliar saham dengan harga Penawaran Tender Sukarela sebesar Rp 350 per saham. Sehingga, nilai total dari Penawaran Tender Sukarela ini maksimal Rp 969,30 miliar. “Meskipun publik sudah tahu, tapi tender offer MMLP ini masih diproses di Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tuturnya. Meskipun belum mengungkapkan berapa alokasi anggaran untuk berinvestasi di tahun 2024, tetapi PALM masih memiliki limit dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II sebesar Rp 4,17 triliun, yang dapat diterbitkan sewaktu-waktu sampai dengan kuartal IV-2025.
Baca Juga: Rights Issue, Provident Investasi (PALM) Membidik Dana Rp 3,61 Triliun Selain itu, per kuartal I 2024, PALM telah melepas salah satu aset mereka, yaitu Giyanti Time Limited. Nilai divestasi aset ini mencapai Rp 131 miliar.
“Alasan melepasnya ini karena kami melihat ada potensi reinvestasi yang lebih baik (di perusahaan lain) daripada di Giyanti,” paparnya. Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, pergerakan saham PALM terlihat masih berada di fase konsolidasi setelah mengalami penguatan harga. Pergerakannya saat ini ada di level support Rp 336 per saham dan resistance Rp 484 per saham. William pun merekomendasikan beli untuk PALM dengan target harga di Rp 484 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari