KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten manufaktur
skincare atau perawatan kulit, PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) menyiapkan berbagai strategi untuk memaksimalkan bisnis di tengah berbagai tantangan yang dihadapi tahun ini. Direktur Utama Victoria Care Indonesia Billy Hartono Salim mengungkapkan bisnis
skincare atau perawatan kulit di Indonesia tumbuh sangat pesat. Tak hanya banyaknya
brand-brand lokal baru yang bermunculan dengan berbagai karakteristiknya masing-masing, masuknya
brand kosmetik dan
skincare asing ke Indonesia turut berpengaruh terhadap ketatnya persaingan kosmetik di Indonesia.
“Hal tersebut menjadi tantangan bagi perseroan, sekaligus menjadi tolok ukur bahwa bisnis
skincare ini akan terus berkembang di masa depan,” ungkap Billy, kepada Kontan.co.id belum lama ini.
Baca Juga: Pendapatan dan Laba Victoria Care (VICI) Kompak Naik Dua Digit pada Kuartal I Untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan, manajemen VICI akan terus fokus pada perluasan jalur distribusi, terutama di
modern trade dan platform digital. Selain itu, menambah titik distribusi dan mengaktifkan titik-titik distribusi dengan membuka
channel distribusi yang baru. Dan juga memaksimalkan distribusi terhadap produk unggulan di portofolio Perseroan, mulai dari Herborist, Miranda, CBD Professional, hingga Nuface. Lebih lanjut, VICI juga akan terus memaksimalkan kehadiran produk-produk perusahaan di platform digital agar bisa lebih banyak menjangkau konsumen-konsumen baru. “Perseroan juga akan terus mengimplementasikan strategi marketing untuk menciptakan
awareness dan permintaan, baik dari
online dan
offline platform sesuai dengan karakteristik dari kategori produk yang dipasarkan,” imbuhnya. Pada saat yang sama, kinerja bisnis VICI di awal tahun ini juga didera oleh beberapa tantangan, salah satunya kondisi penguatan dolar Amerika serikat (AS) atas rupiah yang berpengaruh ke banyak hal, seperti meningkatnya harga bahan baku dan bahan kemas. Terkait hal tersebut, Manajemen VICI sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak penguatan dolar terhadap harga-harga bahan baku dan bahan kemas. Sebagai tambahan informasi, VICI mengincar pertumbuhan pendapatan sebesar dua digit di sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Targetkan Laba Bersih Naik Hingga 15% di 2024 Hingga kuartal I-2024, VICI berhasil mencatatkan pertumbuhan dua digit dengan perolehan pendapatan sebesar Rp 338,5 miliar atau meningkat 14,6% dibandingkan raihan pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp 295,4 miliar. Laba bersih VICI juga tercatat tumbuh 20% dari Rp 39,2 miliar di 2023 menjadi Rp 47,1 miliar di 2024. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi