Intip Perkiraan Harga Emas Jelang Rilis Data Inflasi AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), harga emas spot terus menunjukkan tren naik.

Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan, pergerakan harga emas saat ini cenderung naik karena telah terjadi kelanjutan arah tren yang kuat. Hari ini, perhatian investor juga tertuju pada berita Consumer Price Index (CPI).

Dalam analisis teknikalnya, Fischer melihat pergerakan harga emas memiliki peluang besar untuk terus naik. "Ini didukung oleh pola kenaikan yang sudah terbentuk sebelumnya," tulisnya dalam riset, Kamis (11/7).


Berdasarkan Trading Economics, harga emas berada di US$ 2.378 per ons troi atau naik 0,25% dalam 24 jam terakhir per Kamis (11/7) pukul 10.59 WIB. Dalam sepekan harga emas naik 0,96% dan sebulan naik 2,54%.

Analisis dari TD Securities juga mendukung pandangan bahwa harga emas akan naik dalam beberapa minggu mendatang. Dalam catatannya, pembelian emas oleh bank sentral yang stabil dan kejelasan lebih lanjut tentang penurunan suku bunga di AS akan menjadi faktor utama yang mendukung kenaikan harganya.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 6.000 Menjadi Rp 1.386.000 Per Gram Pada Hari Ini (11/7)

TD Securities mencatat bahwa pembelian emas oleh Reserve Bank of India, Bank Nasional Polandia, dan Bank Nasional Ceko minggu ini menunjukkan bahwa sektor resmi masih tertarik menggunakan emas untuk mendiversifikasi cadangan devisa mereka. TD Securities memperkirakan bahwa emas akan mencapai target rata-rata sebesar US$ 2.475 per ons troi pada kuartal I 2025.

TD Securities juga mencatat bahwa emas kemungkinan akan mendapat dukungan lebih lanjut dari meningkatnya kejelasan mengenai penurunan suku bunga di Amerika Serikat. Dengan meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25bps pada September, emas diperkirakan akan reli ke rekor baru.

Emas spot mencapai rekor tertinggi US$ 2.450,06 per ons troi pada bulan Mei tahun ini, didorong oleh meningkatnya permintaan safe haven di tengah potensi konflik antara Iran dan Israel. Namun, harga logam mulia ini sempat turun tajam hingga ke level terendah US$ 2.280 per ons troi sebelum pulih pada akhir Juni.

"Investor disarankan untuk memantau berita ekonomi utama seperti CPI yang akan dirilis hari ini, karena data tersebut dapat mempengaruhi pergerakan harga emas ke depannya," tutup Andrew.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari