KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang gelaran pemilihan presiden (pilpres) berlangsung dalam satu putaran sudah di depan mata. Ini sehubungan dengan hasil perhitungan cepat dan
quick count. Melansir data Litbang Kompas Rabu (14/2) pukul 19.54 WIB, dari 84,45% suara yang masuk dalam
quick count, pasangan Prabowo-Gibran mengantongi 58,81% suara. Kemudian pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyusul dengan perolehan suara sebesar 25,12% dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 16,07% suara.
Potensi pilpres satu putaran ini dinilai akan menjadi angin segar bagi pasar saham dalam negeri. Hal ini bakal tercermin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Baca Juga: Simak Prospek Kinerja Sektor Retail di Tahun Pemilu Founder CTA Saham Andri Zakaria menilai, IHSG berpeluang untuk
rally menuju
all time high karena adanya potensi ekonomi yang akan berjalan setelah kemenangan satu putaran. "Penguatan IHSG juga akan didukung oleh sentimen pembagian dividen dan
capital inflow dari investor asing," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (14/2). Untuk gambaran, IHSG menutup perdagangan Selasa (13/2), dengan melemah 1,20% ke level 7.209,74. Investor asing mencatatkan
net buy sebesar Rp 17,67 triliun secara
year to date (YtD). Di sisi lain, Andri mencermati penguatan IHSG masih berpotensi terhalang karena sentimen eksternal, yaitu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang turun menjadi 3,1% pada Januari 2024.
Baca Juga: Ini Dampak Pilpres Satu atau Dua Putaran bagi IHSG, Intip Rekomendasi Saham Investment Consultant Reliance Sekuritas Reza Priyambada menilai dari hasil
quick count akan membawa angin segar bagi pasar modal karena pilpres berlangsung satu kali. Pasalnya, emiten-emiten yang terafiliasi dengan paslon terpilih juga bakal mendapat sentimen positif. Dengan asumsi Prabowo-Gibran terpilih, maka saham yang berhubungan dengannya akan semringah. Misalnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO), PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (
PMMP) dan emiten dalam Grup Bakrie seperti PT Bumi Resources Mineral (
BRMS). "Dengan asumsi saham terafiliasi itu terimbas positif, terbuka potensi pelaku pasar akan melirik dan mentransaksikan saham-saham tersebut," ucap Reza.
Baca Juga: Simak Proyeksi Pergerakan IHSG untuk Perdagangan Kamis (15/2) Di sisi lain, Pengamat Pasar Modal Hans Kwee menilai pemilu kali ini pasar saham sebenarnya netral terhadap semua pasangan dan yang penting pemilu berjalan dengan damai.. "Namun biasa pasar saham akan naik setiap kali ada pemimpin baru," tutur dia.
Di sisa pekan ini, Hans memproyeksikan IHSG akan cenderung menguat dengan
support di 7.810 dan
resistance 7.306. Sementara itu, Andri juga memproyeksikan IHSG akan bergerak menguat. Andri menjelaskan secara teknikal selama IHSG bertahan di atas
support 7.099 atau 7.180, maka peluang menuju
resistance menuju ke 7.288 atau 7.403
all time high terbuka lebar. Reza memproyeksikan IHSG akan
rebound ke level 7.280–7.350 sebagai batas
resistance. Sementara IHSG berpotensi akan uji
support di 7.100–7.165. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati